Tantangan Global serta Kesempatan untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan

by -6 Views

VIVA – Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di sektor perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan mengadakan Seminar Commodity Outlook dengan tema “Strategi Keberlanjutan dan Daya Saing Komoditas Perkebunan Dalam Tantangan Global Tahun 2025” di Hotel Grand Sovereign, Tuban, Bali.

Dalam seminar tersebut yang diadakan pada Jumat (27/9), Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menyatakan bahwa sektor perkebunan memiliki potensi besar sebagai penyokong devisa negara. Heru juga menyoroti bahwa tantangan yang dihadapi ke depan semakin banyak, mulai dari data eksportir ke Uni Eropa hingga Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) yang menjadi prioritas utama.

“Setelah seminar ini, tolong diidentifikasi dan diperhatikan posisi komoditas masing-masing, mana yang perlu diprioritaskan, seperti peningkatan produksi kakao karena adanya perubahan iklim,” ujar Heru dalam arah dan kebijakan Direktorat Jenderal Perkebunan.

Heru juga menekankan pentingnya memperhatikan posisi pasar, keberlanjutan lingkungan, dan keberlanjutan bisnis dalam mengelola Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) untuk komoditas kakao dan kelapa. Ia menyampaikan perlunya strategi yang jelas dan komitmen bersama untuk menguatkan pengembangan sektor perkebunan.

Heru juga menyoroti pentingnya menarik minat generasi muda, terutama Gen Z, untuk terlibat dalam pengembangan sektor perkebunan dan mempersiapkan generasi muda sebagai penerus massa depan. Ia menegaskan bahwa semua pihak harus bersinergi dalam menghadapi berbagai tantangan yang akan datang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga menekankan pentingnya pasar komoditas dalam perekonomian global, serta menjelaskan bahwa keberlanjutan dan daya saing komoditas adalah hal penting dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan kompetitif.

Seminar ini diharapkan dapat membantu membangun usaha perkebunan yang berkelanjutan dan menghadapi berbagai tantangan di masa depan, serta melibatkan semua pihak untuk turut serta dalam pengembangan sektor perkebunan.