Jumat, 13 September 2024 – 13:30 WIB
Washington, VIVA – Pembunuhan aktivis Turki-Amerika oleh Israel di daerah pendudukan Tepi Barat pekan lalu merupakan “tindakan keji,” kata Gedung Putih pada Kamis 12 September 2024.
Baca Juga :
Gelombang Pejabat Militer Israel yang Mundur Terus Berlanjut, Jenderal Herzi Mulai Ancang-ancang
Penembakan fatal Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, oleh militer Israel Jumat lalu “seharusnya tidak pernah terjadi,” kata juru bicara Karine Jean-Pierre, satu hari setelah Presiden AS Joe Biden menuntut “pertanggungjawaban penuh” atas kematiannya.
Baca Juga :
Polisi Bocorkan CCTV saat Bon Jovi Selamatkan Lansia yang Akan Bunuh Diri di Jembatan
“Pembunuhan terhadap aktivis perempuan itu adalah tindakan keji. Dan untuk menegaskan kembali apa yang saya katakan beberapa saat yang lalu, Israel harus berbuat lebih. Mereka harus memastikan insiden seperti ini tidak pernah terjadi lagi,” kata Jean-Pierre kepada wartawan.
“Kami akan terus berhubungan erat dengan otoritas Israel dan Palestina terkait keadaan yang menyebabkan kematian Aysenur. Kami akan terus melanjutkan pembicaraan tersebut,” tambahnya.
Baca Juga :
Jumlah Korban Tewas Petugas UNRWA akibat Serangan Israel di Gaza ‘Pecahkan Rekor’
Keluarga Eygi mengkritik pemerintahan Biden pada Rabu (11/9) karena, menurut mereka, kurangnya perhatian dari pihak pemerintah, dan kembali menegaskan permintaan mereka untuk penyelidikan independen.
“Biarkan kami menjelaskan, seorang warga negara Amerika dibunuh oleh militer asing dalam sebuah serangan yang disengaja.”
“Tindakan yang tepat adalah Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris berbicara langsung dengan keluarga, dan memerintahkan penyelidikan independen serta transparan terhadap pembunuhan Aysenur, seorang relawan perdamaian,” kata pihak keluarga.
Permohonan itu disampaikan beberapa jam setelah Biden mengeluarkan pernyataan panjang tentang kematian Ezgi, di mana dia mengatakan bahwa dia “sangat marah dan sedih,” tetapi menambahkan bahwa kematiannya “adalah hasil dari kesalahan tragis yang diakibatkan oleh eskalasi yang tidak perlu,” mengutip hasil penyelidikan awal Israel.
Keluarga Eygi mencatat pernyataan presiden pada tanggal 2 Februari setelah serangan pesawat nirawak yang mematikan di pangkalan militer Amerika di Yordania ketika dia berkata: “Jika Anda menyakiti seorang Amerika, kami akan menanggapinya.”
“Di tengah tragedi kejam ini, keluarga kami telah melintasi benua untuk berkumpul dan memakamkan Aysenur tercinta kami. Kami akan selalu mengingat Aysenur sebagai sosok yang berhati lembut, lucu, dan penuh semangat, yang wajahnya menunjukkan semua kualitas tersebut,” kata pernyataan keluarga tersebut.
“Kami tidak bisa menggambarkan apa yang terjadi pada ekspresi wajah tersebut ketika peluru yang ditembakkan oleh tentara Israel terlatih menyentuhnya,” ujar pernyataan keluarga.
Jean-Pierre mengatakan pejabat AS telah menghubungi keluarga Ezgi dan “sedang berupaya melakukan panggilan tambahan.”
Ia menolak memberikan rincian apakah panggilan tersebut akan dilakukan oleh presiden. (ANT)
Halaman Selanjutnya
Keluarga Eygi mencatat pernyataan presiden pada tanggal 2 Februari setelah serangan pesawat nirawak yang mematikan di pangkalan militer Amerika di Yordania ketika dia berkata: “Jika Anda menyakiti seorang Amerika, kami akan menanggapinya.”