Minggu, 4 Agustus 2024 – 05:54 WIB
Jenewa, VIVA – Duta Besar Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa mereka tidak akan ragu menggunakan haknya untuk membela diri terkait konflik dengan Israel. Iran menuduh Israel sebagai pelaku di balik pembunuhan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran.
Dalam insiden kematian Haniyeh, pemimpin Hamas melakukan perjalanan ke Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian. Namun, Haniyeh menjadi sasaran serangan pada Rabu, 31 Juli 2024, di Teheran utara.
Dalam surat kepada PBB, Duta Besar Amir Saeed Iravani menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap kedaulatan Iran dan melanggar hukum internasional.
“Iran tidak akan ragu untuk menggunakan haknya untuk membela diri, sebagaimana tercantum dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menanggapi dengan tegas dan segera,” kata Iravani, dikutip dari Iran International, Minggu, 4 Agustus 2024.
Iran sebelumnya sudah mengirim surat ke PBB terkait pembelaan diri sebelum melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak ke Israel pada 13 April.
Selama serangan tersebut, Iran meluncurkan serangkaian rudal dan pesawat nirawak ke Israel sebagai balasan atas serangan mematikan Israel di kompleks kedutaannya di Damaskus pada 1 April. Namun, hampir semua proyektil serangan Iran berhasil dicegat dan ditembak jatuh oleh Israel.
Selain itu, kantor berita Fars yang berafiliasi dengan IRGC melaporkan bahwa Ismail Haniyeh dibunuh oleh alat peledak yang disembunyikan di kamarnya dua bulan sebelum serangan itu. Iran mengklaim bahwa Israel terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei telah menyatakan kesiapan Iran untuk melancarkan aksi serangan sebagai respons terhadap Israel. Jenderal Mohammad Baqeri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, juga menyatakan bahwa rezim Zionis akan menyesali serangan tersebut.
Ali Akbar Ahmadian, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, menyatakan bahwa semua garis depan perlawanan akan membalas dendam atas darah Haniyeh. Pemimpin senior kelompok yang didukung Iran di wilayah tersebut juga telah bertemu untuk membahas rencana pembalasan terhadap Israel.