Kemenag Rilis Layanan TelePontren untuk Memperingati Hari Anak Nasional

by -164 Views

Kementerian Agama mengadakan serangkaian acara untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2024. HAN diperingati setiap 23 Juli di Indonesia. Untuk menyambut HAN 2024, Kemenag meluncurkan TelePontren.

TelePontren adalah layanan chat dan call center inovatif berbasis platform Whatsapp (Nomor Resmi: 082226661854). TelePontren memberikan layanan informasi dan solusi komunikasi yang efisien, efektif, dan interaktif, terutama terkait aduan dan laporan perundungan anak.

TelePontren dirancang sebagai tempat untuk menyampaikan aduan secara rahasia, aman, dan responsif dalam melayani laporan. Saat ingin menyampaikan aduan, pengguna dapat menggunakan layanan chat TelePontren, memilih aduan yang ingin dilaporkan, masuk ke link formulir, isi formulir dengan lengkap, kemudian kirim. Atau, pengguna juga dapat menghubungi TelePontren langsung saat ingin melaporkan.

TelePontren diperkenalkan oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI Eny Retno Yaqut bersama Plt Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad dalam pembukaan Peranesia (Pesantren Ramah Anak untuk Indonesia) di Jakarta pada 18 Juli 2024.

Peranesia juga diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian Peringatan HAN 2024. Acara ini mengusung tema “Belajar Dari Cara Pesantren Cegah Perundungan Anak”.

TelePontren diharapkan dapat membantu dalam menurunkan angka kekerasan dan meningkatkan upaya pencegahannya. Ini merupakan langkah Kemenag untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pendidikan diniyah, pesantren, dan pendidikan keagamaan Islam dalam layanan informasi terkait perundungan.

Penasihat DWP Kemenag Eny Yaqut menyambut baik kehadiran TelePontren dan berharap aplikasi ini dapat memudahkan komunikasi semua pihak yang terlibat dalam merespons masalah perundungan anak. Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan kultur pesantren dalam mencegah perundungan anak.

Dr. Elvine Gunawan, SpKJ, sebagai narasumber dalam talkshow tersebut, juga menekankan bahwa pola pendidikan senior dan junior memiliki peran penting dalam pendidikan remaja, sehingga remaja dapat memahami hirarki sosial tanpa tunduk buta.

Halaman Selanjutnya

Hadir, Wakil Penasihat DWP Kemenag RI Tanti Kristiani, Ketua DWP Kemenag RI Hilda Ainisysyifa, pengurus DWP Kemenag, perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, utusan Komisi Perlindungan Anak Indonesia, serta para kyai dan ratusan santri.