Senin, 15 Juli 2024 – 21:23 WIB
Jakarta – Lebih dari 7 ribu orang mengungsi, akibat banjir yang menggenangi sebagian besar wilayah Kota Gorontalo, sejak Rabu, 10 Juli 2024. Berdasarkan laporan yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin, 15 Juli 2024, genangan air di beberapa wilayah mulai surut.
Sebelumnya, air merendam Kota Gorontalo, dengan ketinggian antara 30-150 sentimeter.
“Banjir ini merupakan yang keempat kalinya selama bulan Juli 2024. Intensitas hujan yang tinggi pada 10-13 Juli 2024 disertai kondisi geografis wilayah Kota Gorontalo yang berupa cekungan menyebabkan banjir ini menjadi yang terparah di Gorontalo pada pertengahan tahun 2024,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin, 15 Juli 2024.
Abdul menyebut, sebanyak 47 kelurahan di sembilan kecamatan se-Kota Gorontalo terdampak banjir. Di antaranya, Kecamatan Kota Barat, Kota Utara, Kota Selatan, Kota Tengah, Kota Timur, Dumbo Raya, Hulonthalangi, Dungingi, dan Sipatana. Total rumah yang terendam banjir mencapai 4.686 unit.
Selain banjir, beberapa kelurahan juga mengalami tanah longsor. Di antaranya, Kelurahan Tenilo (Kecamatan Kota Barat), Kelurahan Pohe (Kecamatan Hulanthalangi), Kelurahan Leato Utara, Leato Selatan, Botu, dan Talumolo di Kecamatan Dumbo Raya. Salah seorang warga Kecamatan Kota Barat meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo bersama dengan pemerintah daerah dan lintas sektor melaksanakan upaya tanggap darurat berupa evakuasi warga, pendirian pos pengungsian, dan pendirian dapur umum, evakuasi sarana dan prasarana umum terdampak, hingga pengerukan material longsor dan pembersihan residu banjir,” ujarnya.
Abdul juga menjelaskan bahwa total pos pengungsian yang didirikan mencapai 59 titik yang tersebar di setiap kelurahan. Jumlah total warga yang mengungsi per 13 Juli 2024 mencapai 7.486 jiwa.
Wali Kota Gorontalo menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor, dengan Nomor 256/6/VII/2024 selama 14 hari terhitung sejak tanggal 11 Juli 2024 sampai dengan tanggal 24 Juli 2024.