Kamis, 11 Juli 2024 – 11:10 WIB
Jakarta – Politisi Partai Golkar Ridwan Kamil mengajukan permintaan agar tidak mengukur takdir berdasarkan hasil survei yang beredar.
Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (10/7) malam, menyusul menurunnya elektabilitasnya dalam bursa Pilkada DKI Jakarta 2024.
Ia menceritakan bahwa sebelum Pilkada Kota Bandung 2013, elektabilitasnya pernah hanya 6 persen dua bulan sebelumnya. Namun, elektabilitasnya kembali meroket dan akhirnya keluar sebagai pemenang.
“Hari ini tinggi belum tentu menang, hari ini rendah belum tentu juga kalah. Poinnya sekarang tidak usah terlalu ngomongin elektabilitas,” ujarnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini juga menyatakan bahwa seseorang dengan elektabilitas tinggi saat ini belum tentu akan memenangkan kontestasi pilkada, demikian juga sebaliknya.
Selain itu, perebutan suara pemilih di Pilkada Jawa Barat dan DKI Jakarta belum dimulai.
“Yang sekarang dilakukan itu menghitung koalisi, nah perhitungan itu masih dihitung khusus Jawa Barat dan DKI belum diputuskan, karena masih lobi-lobi,” jelas Ridwan Kamil.
Maka dari itu, ia akan terus berupaya untuk meningkatkan elektabilitasnya di DKI Jakarta.
“Namanya ikhtiar mah harus dilakukan, itu tugas manusia. Takdir Allah, ya nanti di hari-H,” pungkasnya. (Ant/ANTARA)