Kontroversi di Israel Mengenai Batasan Akses Muslim ke Masjid Al-Aqsa Selama Bulan Ramadhan

by -99 Views

Jumat, 23 Februari 2024 – 13:22 WIB

Yerusalem – Israel berencana untuk mengatur kembali beberapa jalur akses bagi jamaah Muslim yang menuju Masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama bulan Ramadhan mendatang, sejalan dengan upaya menjaga keamanan.

Dilansir dari Al Jazeera, Jumat, 23 Februari 2024, Informasi ini diumumkan oleh kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada awal pekan ini. Ketika ditanya mengenai kemungkinan pembatasan akses bagi Muslim Israel ke Masjid Al-Aqsa, kantor Netanyahu menyatakan, “Perdana Menteri telah membuat keputusan yang seimbang untuk memastikan kebebasan beribadah, sejalan dengan kebutuhan keamanan yang telah ditetapkan oleh para profesional.”

Menteri Keamanan Publik Itamar Ben Gvir, anggota koalisi sayap kanan di pemerintahan Netanyahu, menyatakan bahwa individu yang memiliki kebencian terhadap Israel mungkin akan menggunakan momentum Ramadhan untuk menunjukkan dukungan terhadap kepemimpinan Hamas dan menghasut kekerasan. Ben Gvir menganggap bahwa kehadiran puluhan ribu orang yang menentang Israel dalam perayaan kemenangan di Temple Mount merupakan ancaman keamanan bagi Israel.

Di sisi lain, Hamas, yang menjadi musuh utama Israel selama perang di Gaza, mengecam rencana pembatasan tersebut dan mendorong warga Palestina untuk melakukan mobilisasi menentang pembatasan tersebut. Hamas menggambarkan rencana pembatasan tersebut sebagai “lanjutan dari kebijakan kriminal Zionis dan perang agama yang dipimpin oleh kelompok pemukim ekstremis dalam pemerintahan pendudukan teroris terhadap rakyat Palestina.” Kelompok tersebut meminta warga Palestina di Israel, Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki untuk “menolak keputusan kriminal ini, melawan arogansi dan kekurangajaran pendudukan, dan melakukan mobilisasi untuk berdiri teguh dan teguh di Masjid Al-Aqsa.”

Seperti diketahui, Al-Aqsa, salah satu situs paling suci di dunia bagi umat Islam, terletak di puncak bukit di Kota Tua Yerusalem di lokasi yang juga dihormati oleh orang Yahudi sebagai situs kuil mereka pada zaman Alkitab. Aturan mengenai akses ke situs tersebut sering menjadi sumber ketegangan, terutama selama hari libur termasuk Ramadhan, yang dimulai tahun ini pada atau sekitar tanggal 10 Maret 2024.