Senin, 18 Desember 2023 – 19:43 WIB
Jakarta – Debat calon presiden atau capres perdana pada Selasa, 12 Desember 2023 masih menjadi perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Wiranto.
Bagi dia, format debat perdana capres sama seperti dengan debat Pemilu Presiden (Pilpres) sebelumnya. Kata dia, momen itu tak berbeda signifikan saat dirinya mengalami debat Pilpres 2004. “Saya pernah mengalami perdebatan seperti itu. Ya baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden,” kata Wiranto, dalam keterangan melalui video dikutip pada Senin, 18 Desember 2023.
Wiranto menuturkan, dirinya sudah mengalami perdebatan baik sebagai capres maupun cawapres. “Saya sudah melihat perdebatan yang dilaksanakan para calon presiden untuk Pemilu 2004. Keliatannya tidak terlalu banyak perbedaan yang cukup signifikan tentang tatacara debat,” lanjut Wiranto.
Sebelum acara debat dilaksanakan, tim pakar pihaknya saat itu sudah menyiapkan materi debat termasuk visi misi capres. “Materi lainnya yang nanti diperdebatkan sehingga tinggal membaca, menghafal, mengingat dan memperdebatkan di atas panggung di depan masyarakat,” ujar eks Panglima ABRI tersebut.
Maka itu, Wiranto mewanti-wanti agar masyarakat tak terkecoh dengan persepsi figur yang jago debat maka sebagai capres yang hebat. “Jangan sampai perdebatan atau acara debat itu justru mengecoh ke masyarakat seakan-akan yang jago berdebat adalah seorang presiden yang hebat,” tuturnya.
Bagi dia, bisa saja capres tak banyak bicara. Tapi, capres tersebut malah punya kemampuan mengeksekusi hal-hal yang berat dihadapi negara. “Menurut saya presiden yang hebat adalah presiden yang mungkin juga tak banyak bicara tapi mampu untuk mengeksekusi hal-hal yang berat,” lanjut eks Menko Polhukam tersebut.
Menurut dia, hal itu persoalan baik yang dihadapi negara maupun masyarakat dengan satu kebijakan yang adil dan benar. “(Kebijakan) yang memang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di negara itu. Ada istilah sepi ing pamrih rame gawe. Itu istilah Jawa yang artinya lebih baik banyak bekerja dari pada bicara,” jelas Wiranto.
Dia bilang kemampuan debat bukan persyaratan mutlak bagi seorang capres. “Tapi, saya ingatkan perdebatan bukan persyaratan mutlak bagi seorang calon presiden,” ujar Wiranto.
Lantas, dia paparkan profesi yang mensyaratkan punya kemampuan debat seperti pengacara, jaksa penuntut umum, dan anggota legislatif. “Memang mereka harus melaksanakan satu perdebatan untuk mencapai suatu kesimpulan tertentu dan itu bukan dilaksanakan oleh Presiden,” jelasnya.
Kemudian, ia menekankan Presiden merupakan pejabat eksekutif yang tugasnya bukan berdebat. Dia bilang Presiden bertugas memutuskan persoalan yang direalisasikan ke dalam kebijakan. “Tugasnya memutuskan permasalahan-permasalahan yang perlu ya melahirkan kebijakan tertentu. Kebijakan yang adil yang benar yang berpihak kepada rakyat. Itulah tugas presiden bukan berdebat,” jelas Wiranto.