Senin, 11 Desember 2023 – 15:17 WIB
Jakarta – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku pihaknya sedang gencar melakukan konsolidasi dalam internal partai. Pasalnya, dalam hasil survei terbaru Litbang Kompas, pemilih PDIP banyak yang pindah haluan suara mendukung pasangan nomor urut 2, yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Baca Juga :
Elektabilitasnya Anjlok di Bawah Prabowo dan Anies, Ganjar Legowo
Nah posisi-posisi swing seperti inilah yang secara kepartaian sekarang sedang dikonsolidasikan oleh partai pendukung, partai pengusung juga. Sehingga kawan-kawan sekarang sedang bekerja untuk itu,” kata Ganjar kepada wartawan di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023.
Tak hanya itu, pemilih Ganjar juga tergerus di basis pendukung Presiden Jokowi. Melihat situasi tersebut, Ganjar beserta pihaknya bakal memetakan penyebab penurunan suara pemilihnya.
“Baca Juga :
LSI Denny JA: Tren Elektabilitas Prabowo-Gibran Terus Naik, Ganjar-Mahfud Menurun
Kita akan lihat titik-titik di mana di tempat turun dan sebabnya apa. Saya kira kekuatan yang memungkinkan adalah seluruh elemen dari partai pengusung kemudian ada kawan-kawan caleg, relawan dia bisa nanti masuk untuk menjelaskan agar lebih clear,” ucap Ganjar.
Ia pun mengakui ada berbagai isu yang muncul menjelang kontestasi pemilu 2024. Sehingga, kata dia, itu dapat mempengaruhi para pemilihnya dalam memberikan suara di pemilu mendatang.
“Karena memang ada isu-isu yang kemarin itu berseliweran. Mungkin itu juga yang para pemilih punya determinasi untuk memilih. Jadi kita akan clearance di tempat-tempat tertentu. Kita juga punya petanya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya, Senin (11/12). Dari survei tersebut terungkap adanya pergeseran suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Pemilih PDIP mulai beralih dari Ganjar Pranowo menjadi pendukung capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
“Sementara Ganjar yang sebelumnya unggul tipis atas Prabowo dengan selisih 2,8 persen, sekarang posisinya terbalik, lebih unggul Prabowo dengan jarak keterpilihan mencapai 21,7 persen,” bunyi keterangan survei tersebut.
Litbang Kompas juga menjelaskan melebarnya jarak elektabilitas Prabowo dan Ganjar, tidak lepas dari terbelahnya dukungan yang terjadi pada pemilih PDI-P dan pemilih Jokowi. Suara loyalis PDI-P pada 2019 yang mendukung Ganjar anjlok hingga 20%.
“Soliditas dukungan dari orang-orang yang pada Pemilu 2019 memilih PDI-P kepada Ganjar yang pada Agustus 2023 mencapai 60,6 persen sekarang tinggal 40,7 persen.”
Sebaliknya, survei Litbang Kompas melihat pemilih PDI-P yang memberikan suaranya kepada Prabowo cenderung meningkat. Mulanya hanya 22,1%, kini menjadi 35,1%. Mereka juga menilai partai pendukung Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran semakin solid.
“Dukungan partai-partai koalisi pendukung Prabowo juga semakin solid, rata-rata meningkat signifikan ketimbang Agustus lalu,” ungkap survei tersebut.
Litbang Kompas menggelar surveinya sepanjang periode 29 November hingga 4 Desember 2023. Sebanyak 1.364 responden dari 38 provinsi di Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Sebagai informasi, Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya, Senin (11/12). Dari survei tersebut terungkap adanya pergeseran suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).