Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang ingin memperoleh peran yang lebih berpengaruh di Timur Tengah, akan mengunjungi Uni Emirat Arab dan Arab Saudi pada hari Rabu waktu Arab, serta menjamu Presiden Iran, Ebrahim Raisi, di Moskow pada hari berikutnya. Kunjungan tersebut akan membuka pembicaraan yang berfokus pada hubungan bilateral dan perang Israel-Hamas. Menurut juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, diskusi akan mencakup kerja sama pasar minyak karena Moskow bekerja sama dengan ketiga negara tersebut melalui OPEC+. Kunjungan Putin juga merupakan bagian dari upayanya untuk menunjukkan Moskow tidak terisolasi oleh sanksi Barat atas invasi Ukraina. Sebelumnya, Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin pada bulan Maret, menuduhnya melakukan deportasi anak-anak Ukraina. Namun, baik UEA maupun Arab Saudi belum menandatangani perjanjian pendirian ICC, sehingga mereka tidak perlu menangkap Putin jika ia memasuki wilayah mereka. Putin juga telah mencoba untuk memandang perang Israel-Hamas sebagai kegagalan diplomasi AS, dan menawarkan diri untuk memainkan peran sebagai mediator antara Israel dan Palestina.
Vladimir Putin Akan Turun Tangan, Akan ke Arab dan UEA Untuk Mendiskusikan Konflik Israel-Hamas
