Prabowo-Gibran TKN Ke Panda Nababan: Jokowi Masih Berhaluan PDIP Seperti Orba

by -185 Views

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri telah membuat pernyataan yang menarik perhatian karena menyentuh soal kekuasaan dan orde baru atau orba. Mega memberikan sindiran tentang ada pihak yang baru berkuasa seperti era Orba.

Hal ini menjadi diskusi dalam acara Catatan Demokrasi tvOne. Paparan politikus PDIP, Panda Nababan, tentang maksud Mega dalam menyampaikan sindiran yang baru berkuasa mirip Orba, memicu pertanyaan dari pihak rival, yaitu Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Panda meminta agar mahasiswa yang menonton langsung di studio tvOne tidak bingung dengan istilah partai berkuasa. Dia menepis anggapan bahwa PDIP dianggap sebagai partai berkuasa. Ia menjelaskan bahwa PDIP tidak memiliki jatah menteri koordinator atau menko dalam Kabinet Indonesia Maju, berbeda dengan Golkar.

Panda juga mencontohkan bahwa posisi menteri strategis lainnya seperti sektor pertanian, perindustrian, dan lainnya, tidak ada jatah dari PDIP. Dia menegaskan bahwa tidak ada istilah partai berkuasa, dan berpendapat bahwa hampir semua partai ikut di kabinet dengan mendapatkan jatah menteri.

Selain itu, Panda menanggapi pernyataan Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi alias Uki, yang menyebutkan bahwa penjelasan Panda tidak menjawab siapa yang disindir oleh Mega. Uki juga mengingatkan bahwa tokoh-tokoh penting di dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD merupakan bagian dari penguasa.

Panda kembali menegaskan pernyataan Mega sebagai sebuah peringatan, bukan dramatisasi semata. Dia juga menyebut pengalamannya saat era Orba dan menegaskan bahwa peringatan tersebut disampaikan Mega sebagai negarawan.

Kemudian, Tim TKN Prabowo-Gibran, Maman Abdurrahman, menyinggung dua hal, yaitu berkuasa dan Orba. Dia menanyakan apakah Jokowi masih kader PDIP atau tidak. Panda menjawab bahwa pertanyaan tersebut sebaiknya dijawab langsung oleh Jokowi.

Maman Abdurrahman juga menyebutkan bahwa semua zaman orde memiliki kelebihan dan kekurangan, bukan hanya Orba, tapi juga Orde Lama dan Reformasi. Dia berpendapat bahwa setiap era memiliki catatan kelam dan terang.

Artikel ini belum selesai.