Protes Banyak Terjadi setelah Program Beasiswa Luar Negeri Era Zulkieflimansyah Dicoret oleh Pj Gubernur NTB

by -112 Views

Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi, mencoret program Beasiswa NTB yang telah mengirim banyak pelajar asal provinsi tersebut ke luar negeri, untuk menuntut ilmu. Pemprov mencoret program tersebut mulai 2024 karena dinilai membebankan anggaran.

“Terlalu membebani anggaran. Itu menjadi salah satu evaluasi terkait program beasiswa,” kata PJ Sekda NTB, Fathurrahman.

Meski demikian, untuk program beasiswa tahun 2023 saat ini akan terus disalurkan hingga pada 2024 mendatang.

“Kita selesaikan dulu mereka (mahasiswa) yang on going (masih berjalan),” ujarnya.

Keluh Penerima Beasiswa
Penghentian program beasiswa tersebut, sangat disesalkan para mahasiswa penerima beasiswa. Lalu Ary Kurniawan Hardi, alumni penerima beasiswa NTB tujuan Polandia, menyayangkan program tersebut dihapus di saat animo pemuda di NTB yang tinggi untuk mengenyam pendidikan di luar negeri.

“Sebaiknya mempertimbangkan kembali penghapusan program ini karena animo masyarakat NTB terhadap beasiswa NTB sudah tinggi, dan apabila ingin dialihkan ke program lain akan sangat memakan waktu untuk proses re-sosialisasi kembali dan re-branding programnya,” katanya diwawancara media ini, Jumat, 17 November 2023.

“Lebih baik mengganti sistem dan meningkatkan kekompetitifan program sehingga tidak hanya efisien secara budgeting tapi juga mendapat kandidat penerima yang lebih bersaing,” ujarnya.

Dia mengatakan, beasiswa NTB sangat memberikan dampak yang luar biasa untuk mencetak generasi penerus di provinsi tersebut. Lalu Ary mengatakan, dia saat di kampus mendapat dua gelar yaitu mahasiswa terbaik dan wisudawan terbaik. Itu artinya, anak-anak NTB memiliki kemampuan secara akademik jika memiliki kesempatan mengenyam pendidikan tinggi.

“Beasiswa NTB terbukti sudah memberikan impact yang luar biasa dan terbukti mencetak generasi penerus NTB yang diakui di kancah global. Di kampus saya sendiri, saya berhasil menjadi orang non-Eropa pertama yang mendapatkan sekaligus dua gelar yaitu mahasiswa terbaik pada 2022 dan wisudawan terbaik pada 2023,” ujarnya.

“Penerima beasiswa NTB yang merupakan senior saya juga pernah dinobatkan sebagai mahasiswa terbaik tahun 2021,” katanya.

Dia mengatakan program beasiswa NTB menjadi program unggulan yang hanya dimiliki Provinsi NTB, tidak ada pada provinsi lain.

“Program beasiswa NTB merupakan program unggulan NTB yang skalanya hanya dimiliki oleh Provinsi NTB dan tidak dimiliki provinsi lain. Sehingga menjadi tolok ukur dan bukti konkret dari perhatian pemprov untuk pembangunan SDM masyarakatnya,” ujar dia.

Pemprov NTB seharusnya mempertahankan program tersebut untuk menjadi contoh daerah lain, bukan justru menghapusnya.

“Harusnya sebagai provinsi yang tergolong pionir dan dan pencetus dalam program kependidikan seperti ini, NTB harus semakin meningkatkan sistem beasiswa yang sudah ada dan menjadi percontohan bagi provinsi lain dan tidak serta merta menghapusnya,” kata dia.