Luhut Bicara Tentang Sikap Adil dan Nilai Calon Pemimpin Bangsa saat Keluar dari RS di Singapura

by -132 Views

Sabtu, 18 November 2023 – 19:36 WIB

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa sebenarnya ia telah diperbolehkan untuk keluar dari General Hospital Singapura sejak tiga hari yang lalu.

“Namun, saya belum dapat pulang ke tanah air karena masih menjalani rawat jalan untuk memastikan bahwa kondisi saya pulih sepenuhnya,” kata Luhut seperti yang dikutip dari unggahan di Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Sabtu, 18 November 2023.

Bicara mengenai kondisi fisiknya saat ini, Luhut merasa bersyukur dan senang karena sudah bisa mulai berolahraga secara intens. Dia memastikan bahwa tidak banyak perbedaan yang dirasakannya dari kondisi sebelum dan sesudah sakit.

“Yang berbeda hanya warna rambut saya saja perlu di semir ulang. Warna rambut yang berbeda ini mungkin saja menjadi isyarat bahwa saya sangat merindukan suasana di Indonesia,” ujarnya.

Luhut juga menceritakan kunjungan John Kerry, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk urusan Iklim, serta pembicaraan yang mereka lakukan terkait potensi besar Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.

“Ada satu cerita menarik dari pertemuan kami, yaitu ketika saya menceritakan dana Pertamina yang mengendap di Venezuela dan tak kunjung kembali. Nominalnya cukup besar, senilai US$300 juta,” kata Luhut.

Saat itu, lanjut Luhut, John Kerry langsung menelpon Amos Hochstein, tangan kanan Presiden Joe Biden, untuk membantu persoalan ini. Melalui telepon yang singkat tersebut, dana Pertamina yang tertahan selama hampir 5 tahun akhirnya berhasil dikembalikan.

Bantuan ini membuat Luhut yakin bahwa hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika terjadi karena keteladanan yang ditampilkan Presiden Jokowi. Hal ini membuat para pemimpin dunia menghormati beliau.

“Sebagai seseorang yang sudah banyak pengalaman, saya berharap seluruh rakyat Indonesia, khususnya generasi muda, meneladani karakter Presiden kita. Mari kita bersikap adil dalam memberikan penilaian kepada seseorang, khususnya kepada calon pemimpin bangsa ini di masa depan,” kata Luhut.

“Ia juga menekankan bahwa kita tidak boleh terlalu fokus pada asal usul seseorang, tetapi lihatlah apa yang telah dan akan dia perbuat untuk bangsa dan negara ini,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Source : Biro pers Istana.