Rabu, 8 November 2023 – 06:20 WIB
Jakarta – Sejak akhir pekan lalu, puluhan ribu orang telah turun ke jalan di berbagai kota di seluruh dunia dalam rangka melakukan demonstrasi menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Aksi demonstrasi ini terjadi pada hari Sabtu di berbagai kota di dunia.
Sejak dimulainya perang, setidaknya 10.002 warga Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza. Lebih banyak anak yang tewas di Gaza dalam perang tersebut dibandingkan dengan semua konflik di seluruh dunia dalam empat tahun belakangan.
Lebih dari 1.400 orang di Israel juga diperkirakan tewas, sebagian besar dalam serangan tanggal 7 Oktober 2023 oleh kelompok Hamas Palestina. Berikut beberapa negara sekutu Israel yang rakyatnya menggelar demonstrasi massal.
Di London, kerumunan orang melakukan demonstrasi besar-besaran sampai menghalangi Oxford Circus dan Piccadilly Circus sebelum berbaris dan berkumpul di Trafalgar Square. Polisi Metropolitan London memperkirakan sekitar 30.000 orang menghadiri rapat umum tersebut.
Ribuan orang juga melakukan unjuk rasa di pusat kota Paris dengan menyerukan gencatan senjata dan plakat bertuliskan “Hentikan siklus kekerasan” dan “Tidak melakukan apa pun, tidak mengatakan apa pun berarti terlibat.”
Di Berlin, sekitar 6.500 orang berkumpul pada tengah hari untuk melakukan demonstrasi yang menurut polisi berlangsung dalam kondisi ketat. Mereka juga membawa bendera Palestina saat itu.
Sedangkan di Milan, sekitar 4.000 pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan untuk mendukung gencatan senjata Israel terhadap Palestina. Para demonstran membawa slogan “Hentikan perang, tidak ada rasisme.”
Puluhan ribu orang juga tercatat turun ke jalan di Washington, DC dalam aksi demonstrasi terbesar sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 tersebut. Salah satu pengunjuk rasa Yahudi Amerika yang menghadiri pawai tersebut menyerukan agar Presiden Joe Biden berhenti mendanai tentara Israel.