Selasa, 31 Oktober 2023 – 13:50 WIB
Jakarta – Inisiator Badan Persaudaraan Antariman (Berani), Abdul Muhaimin Iskandar yang juga Calon Wakil Presiden Koalisi Perubahan sebut sekarang sudah selesai adu domba Cebong Kampret seperti Pemilu 2019.
Baca Juga :
Guyonan Petinggi PKB soal Duet Amin yang Juga Belum Dapat Kapten Tim Pemenangan
Dalam sambutannya, Gus Muhaimin menyampaikan toleransi tidak hanya dipraktikkan oleh etika yang menghargai ras, agama, budaya, suku, dan kelompok yang berbeda. Menurutnya, sikap menghargai pendapat orang juga termasuk bagian dari toleransi.
“Toleransi dalam beragama memiliki pengertian yaitu tindakan saling menghargai antar umat beragama. Tidak peduli apapun agama yang dianut, antar masyarakat harus saling menghargai satu sama lain,” ujar Gus Muhaimin dalam sambutannya di Harlah 1 tahun Berani yang dikutip, Selasa, 31 Oktober 2023.
Baca Juga :
Apakah Menangis Membatalkan Wudhu? Ini Jawabannya
Ketua Umum PKB ini juga meminta berhenti dan sudah tidak boleh lagi ada Cebong dan Kampret yang selalu mengadu domba.
Baca Juga :
Dukungan Yenny Wahid Dinilai Dekatkan Ganjar-Mahfud dengan Gusdurian
“Sekalipun bertenak Cebong dan kampret adalah hal yang sangat menguntungkan,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua umum Badan Persaudaraan AntarIman (Berani), Lorens Manuputty mengatakan bahwa Merajut Persatuan Untuk Indonesia Bangkit merupakan tema yang diusung oleh Badan Persaudaraan AntarIman (Berani) dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Berani yang ke-1.
“Tema tersebut sebagai bentuk sikap dalam merajut, menjaga, merawat dan mengumandangkan semangat Kesetaraan serta semangat persatuan untuk menuju Indonesia yang maju dan Indonesia yang bangkit,” tuturnya.
Lebih lanjut menurut Lorens semangat Kesetaraan harus dimulai dari diri kita sendiri. Untuk itu, sebagai generasi penerus bangsa semua pihak diminta belajar menghargai dan menerapkan sikap Kesetaraan kepada sesama.
“Pentingnya pemahaman dan penerapan Kesetaraan dalam kehidupan beragama yang tentunya merupakan perubahan yang serius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus dilaksanakan oleh umat beragama. Kesetaraan tidak mengenal batas waktu, tempat, dan dengan siapa kita melakukannya, melainkan kita melakukannya dengan semua orang,” terangnya.
Sedangkan Menurut Sekjen Berani Ardy Susanto Oey yang Juga merupakan Caleg DPR RI dari Partai PKB wilayah pemilihan DKI 2 ini mengatakan bahwa Kesetaraan antar umat beragama merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap orang saat ini.
“Sebab Jika setiap orang memiliki sikap Kesetaraan yang tinggi, maka ini akan meminimalisir terjadinya konflik antar umat beragama, dan kehidupan antar umat beragama pun akan terjalin dengan tentram dan damai. Maka dari itu, sangatlah penting untuk menerapkan sikap toleransi dengan umat beragama lainnya,” tandasnya.
Ardy menyebut toleransi dan kebebasan adalah dua hal yang sering berseberangan dalam kehidupan manusia, terutama dalam masyarakat di mana perbedaan persoalan ini menjadi rumit jika didekati dalam ranah agama.
“Kebebasan beragama dipandang sebagai sesuatu yang mengganggu kerukunan. Untuk itulah Dalam Menjawab kegelisahan tersebut Partai PKB hadir melalui Berani untuk dapat membangun komunikasi dan merajut antar sesama anak bangsa,” tuturnya.
Ardy menyebut jika mengutip kalimat Gusdur, semakin tinggi ilmu seseorang maka semakin besar Rasa Toleransi nya.
“Maka dari itu, sangatlah penting untuk menerapkan sikap toleransi dengan umat beragama lainnya,” tuturnya.