Jumat, 27 Oktober 2023 – 00:10 WIB
Jakarta – Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah angkat bicara mengenai anggapan sejumlah pihak bahwa partainya terkesan enggan memecat Gibran Rakabuming Raka dari keanggotaan partai.
Baca Juga :
Kader Tantang PDIP Berani Tindak Tegas Bobby Nasution yang Dukung Prabowo-Gibran
Menurut Basarah, partainya tidak perlu mengeluarkan Wali Kota Solo yang juga putra sulung presiden Jokowi itu. Sebab, dengan sendirinya Gibran sudah dianggap keluar seiring dengan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
“Bagi PDI Perjuangan, jika pertanyaannya kenapa tidak diberhentikan? Maka sebenarnya dalam konteks etika politik, rakyat telah menganggap Gibran keluar dari PDI Perjuangan. Kita bisa melihat dari tanggapan masyarakat mengenai hal ini. Jadi, tanpa harus diberhentikan secara resmi, sebenarnya rakyat sudah menganggap Mas Gibran keluar dari PDI Perjuangan karena telah mengambil keputusan keluar dari garis politik partai yang resmi,” kata Basarah di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2023.
Baca Juga :
Alasan Pengusaha Muda di Jepara Siap Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Sementara itu, Basarah menekankan, yang dimaksud dengan mengambil keputusan keluar dari garis politik partai adalah saat Gibran menerima pinangan menjadi cawapres Prabowo.
Baca Juga :
Tegak Lurus Pada Jokowi, Relawan Luncurkan Komunitas ‘Rumah Gibran’
Sementara itu, ia menegaskan bahwa garis politik partai PDIP dalam pencapresan adalah mengusung dan mendukung bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Maka seharusnya seluruh kader partai, mematuhi, mengikuti, dan mendukung keputusan resmi PDI Perjuangan tersebut. Maka ketika Mas Gibran memilih jalur lain yaitu mencalonkan dirinya sebagai calon wakil presiden, itu bertentangan dengan keputusan politik partai,” kata Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDIP ini.
Lebih jauh, Basarah mengingatkan iktikad baik seorang kader yang seharusnya mengundurkan diri secara resmi ketika sudah tidak lagi tegak lurus terhadap garis politik PDIP.
“Kita lihat bagaimana etika politik Mas Gibran untuk menunjukkan iktikad baiknya, ketika dia secara resmi mengambil keputusan yang berbeda dari garis politik resmi partai,” tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Sumber: VIVA/M Ali Wafa