Keluhan Pungli Tersebar di Kalangan Sopir di Pasar Inpres Bangkinang

by -107 Views

Para supir pengangkut kebutuhan pokok di pasar atas/lnpres Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau mengeluhkan adanya pungutan liar (Pungli). Pungli tersebut harus dibayar sebesar 300 ribu rupiah setiap bulannya untuk mobil colt diesel dan 100 ribu rupiah untuk mobil L 300.

Salah seorang supir mobil L 300 yang tidak ingin disebutkan namanya kepada wartawan melalui telepon genggam, pada hari Kamis (19/10) siang, mengungkapkan, “Setiap mobil yang masuk ke pasar atas Bangkinang wajib membayar 100 ribu rupiah per bulan dan uang tersebut tidak jelas untuk apa.”

Ketika ditanya tentang dampaknya jika tidak membayar 100 ribu rupiah, ia mengatakan bahwa mereka diancam bahwa barang-barang yang mereka angkut akan hilang. Uang 100 ribu rupiah tersebut bukan untuk penggajian penolong angkut, tetapi tidak jelas digunakan untuk apa. Biaya penggajian penolong angkut adalah hal yang wajar karena merupakan jasa.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pungutan liar tersebut hanya terjadi di pasar Bangkinang saja dan semua mobil pengangkut barang terkena pungutan tersebut. Tidak ada pungutan liar di pasar Kuok dan pasar Air Tiris, di sana hanya membayar upah pengangkutan barang saja.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh seorang supir mobil Colt diesel yang juga tidak ingin namanya dipublikasikan. Ia mengatakan, “Kami selaku supir mobil Colt diesel yang masuk ke pasar Bangkinang wajib membayar 300 ribu rupiah per bulan.”

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa jika tidak membayar 300 ribu rupiah, sebagai supir ia merasa tidak nyaman karena ada ancaman dari pihak yang melakukan pungutan. Sebenarnya ia keberatan dengan 300 ribu rupiah tersebut karena tidak jelas digunakan untuk apa.

Bagi saya, hanya masuk ke pasar Bangkinang satu kali dalam seminggu, setiap hari Rabu. Saya juga membayar biaya bongkar muat dan hal tersebut wajar. Tidak ada pungutan liar di pasar Air Tiris, katanya.

“Kami berharap kepada pihak penegak hukum untuk menegaskan dan menghapus pungutan liar di pasar Bangkinang Kota,” harapnya.

Selanjutnya, ada seorang warga di Bangkinang yang tidak ingin namanya diungkapkan juga mengungkapkan kepada wartawan, bahwa akibat adanya pungutan liar ini, harga barang kebutuhan pokok melonjak naik.

“Iya pak, akibat adanya pungutan liar ini, harga barang kebutuhan pokok melonjak naik dan berbeda dengan harga di pasar-pasar lain,” katanya.