Program Makan Gratis Bisa Ciptakan 1,8 Juta Lapangan Kerja

by -143 Views

Program Makan Gratis Nasional di Sekolah bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Namun demikian, program ini perlu dikembangkan mengingat segala potensi dan manfaat turunan yang bisa dihasilkan, termasuk penciptaan lapangan kerja baru.

Menurut Indonesia Food Security Review (IFSR), Program Makan Gratis Nasional di Sekolah sudah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1997. Program ini bernama Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah pada awalnya, dan kemudian berlanjut menjadi Revitalisasi PMTAS pada tahun 2010. Pada tahun 2012, Pemerintah Indonesia mendapat dukungan dari WFP Indonesia dalam program Local Food-Based School Meals. Selanjutnya, pada tahun 2016, ada juga program Perbaikan Gizi untuk Anak Sekolah (Progas).

Menurut Co-Founder Indonesia Food Security Review, I Dewa Made Agung Kertha Nugraha, berbagai program tersebut terbukti memberikan dampak positif dalam memperkuat sistem perlindungan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Namun, program ini masih terkendala oleh payung hukum berupa undang-undang untuk menjaga kelangsungan program ini lintas pemerintah.

Menurut Badan Pangan PBB (UN WFP), Program Makan Siang di Sekolah bisa meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak, kesejahteraan komunitas dalam meningkatkan kesetaraan gender, serta mendukung ekonomi nasional dan stabilitas sosial jika dilaksanakan dengan baik.

Di masa mendatang, program ini perlu diaktifkan kembali dan diperluas cakupannya. Untuk menjalankan dengan sukses, diperlukan peningkatan di berbagai aspek, yaitu prioritas penerima manfaat, pengembangan kerangka kebijakan yang jelas dan komprehensif, pendanaan jangka panjang, perkuat kapasitas dan koordinasi pemangku kepentingan yang relevan, libatkan masyarakat dalam desain dan implementasi program, dan tingkatkan partisipasi masyarakat.

Dalam hal potensi ekonomi dan lapangan kerja, Program Makan Gratis Nasional di Sekolah juga dapat memberikan dampak yang signifikan. Setiap US$ 1 yang dikeluarkan untuk program ini menghasilkan dampak ekonomi sebesar US$ 9 yang terdiri dari penghematan keluarga miskin, peningkatan kecerdasan, peningkatan produktivitas dan penghasilan kerja, serta peningkatan kesehatan dan perbaikan kesetaraan gender.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat 63 dari 113 negara dalam Global Food Security Index (GFSI) 2022. Oleh karena itu, perlu terus mengembangkan dan memperluas Program Makan Gratis Nasional di Sekolah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kualitas sumber daya manusia. Menurut data yang dikemukakan Menko PMK Muhadjir Effendy, program tersebut juga dapat menciptakan 1,8 juta tenaga kerja baru, belum termasuk petani, nelayan, peternak, dan UMKM.

Dana sekitar Rp 400 triliun yang diperlukan untuk program ini sebenarnya tidak terlalu besar, yakni hanya sekitar 2% dari PDB. Oleh karena itu, program ini dapat menjadi investasi yang berkelanjutan untuk masa depan Indonesia.

Source link