Pentingkan Persatuan, Pengamat Sebut Pernyataan Penutup Prabowo Dapat Rangkul Pemilih yang Ragu

by -135 Views

Jakarta – Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menganggap bahwa calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, cenderung mempromosikan persatuan dan kerukunan menjelang pemilihan presiden 2024 saat debat pamungkas yang diselenggarakan oleh KPU pada Minggu (4/2).

Arifki mengatakan bahwa hal tersebut terlihat dalam pernyataan penutup Prabowo yang meminta maaf kepada semua pasangan calon jika selama kampanye terdapat kata-kata atau tindakan yang kurang pantas.

“Prabowo lebih menekankan narasi persatuan dan kerukunan, dimana beliau meminta maaf kepada semua pasangan calon,” kata Arifki kepada wartawan pada Senin (5/2).

Menurutnya, Prabowo juga menunjukkan sikap ingin merangkul dan memimpin seluruh masyarakat Indonesia, termasuk yang tidak memilihnya saat pemilu.

“Pada sisi lain, Prabowo juga ingin merangkul baik yang tidak memilihnya maupun yang mendukungnya. Karena memang Prabowo mengakui bahwa ketiga pasangan calon merupakan putra terbaik bangsa dan debat telah berakhir,” jelasnya.

“Pesan persatuan dan kerukunan ini lebih penting karena pemilihan presiden tinggal beberapa hari lagi, ini pesan yang ingin disampaikan oleh Prabowo,” tambahnya.

Pesan persatuan yang disampaikan oleh Prabowo juga dianggap dapat memberikan keuntungan secara elektoral bagi Pasangan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Nilai persatuan yang dikampanyekan juga diartikan sebagai ajakan kepada pemilih yang masih ragu dalam menentukan pilihannya.

“Selain menunjukkan nilai persatuan, dari satu sisi hal ini juga menarik karena pesan tersebut dapat sampai kepada pemilih 01 atau 03 yang mungkin masih ragu dengan narasi yang disampaikan oleh kubu 01 atau 03. Dan ketika pemilih ragu ini cenderung memilih jalur yang aman, secara elektoral akan menguntungkan bagi Prabowo,” ungkapnya. (SENOPATI)

Sumber: https://prabowosubianto.com/pentingkan-persatuan-pengamat-sebut-pernyataan-penutup-prabowo-dapat-rangkul-pemilih-yang-ragu/

Source link