Kepemimpinan Jenderal TNI (Purn) Himawan Soetanto

by -142 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Saya pertama kali bertemu Pak Himawan Soetanto saat masuk AKABRI pada tahun 1970. Beliau saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur AKABRI bidang operasi pendidikan.

Beliau sangat terdidik. Kemampuan Bahasa Inggris dan Bahasa Belandanya sangat baik. Bahkan beliau juga memiliki pengetahuan tentang bahasa Jepang karena pengalamannya pada masa penjajahan Jepang.

Beliau juga gemar membaca buku-buku sejarah. Para tokoh-tokoh hebat yang saya kenal kebanyakan adalah para pembaca buku. Seorang pemimpin harus rajin membaca. Di rumahnya terdapat banyak buku. Ketika bertemu, beliau selalu berdiskusi tentang buku dengan saya dan kadang-kadang menanyakan apakah saya sudah membaca buku-buku karya B. H. Liddell Hart, sejarawan ahli strategi militer Inggris, karya Sun Tzu, ahli strategi militer Tiongkok, dan buku-buku lainnya.

Kesan saya terhadap beliau adalah penampilannya selalu rapi, senyumnya ramah, humoris, tenang tapi percaya diri, dan dekat dengan anak buah. Terlihat jelas bahwa beliau memiliki pengalaman tempur yang panjang.

Hal ini berbeda dengan sebagian atasan yang kurang memiliki pengalaman tempur. Mereka cenderung menjaga jarak dengan anak buah dan selalu mematuhi peraturan. Sementara atasan yang lebih sering bersama pasukan di lapangan cenderung lebih santai dan tidak kaku. Mereka menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan.

Salah satu nilai yang saya ambil dari Pak Himawan Soetanto adalah bahwa seorang komandan harus dekat dengan anak buahnya. Komandan harus selalu bersama mereka dari bangun pagi sampai tidur. Komandan harus memeriksa kondisi anak buahnya, mulai dari dapur, kamar mandi, hingga pakaian dalam mereka.

Dari pengalaman dengan Pak Himawan Soetanto itu, saya memiliki kebiasaan mengecek detail dapur dan perlengkapan anak buah. Saya pernah menemukan pakaian dalam prajurit yang sudah coklat, bukan putih lagi. Saya juga pernah menemukan banyak kasus korupsi dari dapur. Ini adalah hal-hal kepemimpinan praktis yang saya teladani dari beliau.

Karier Letnan Jenderal Himawan Soetanto sangat terkenal dan beliau adalah inspirasi di kalangan tentara. Saya sangat dekat dengan beliau, bahkan setelah beliau pensiun. Beliau adalah salah satu mentor saya. Sebelum meninggal, saya sempat membesuk beliau di rumah sakit.

Saya mendengar dari putranya bahwa selain keluarga, saya juga yang dicari oleh beliau. Saya merasa terharu ketika mendengar cerita tersebut. Saat itu, saya datang untuk menjenguk beliau dengan sikap hormat penuh, meski saya sudah pensiun dan datang dengan pakaian sipil.

Saat itu, saya menyampaikan, “You are the real general, Sir!” karena biasanya kami berbicara dalam Bahasa Inggris. Beliau meneteskan air mata, meskipun saat itu beliau sudah tidak bisa berbicara.

Ini adalah kenangan saya tentang Pak Himawan Soetanto. Merupakan suatu kehormatan besar bagi saya bahwa jenderal yang saya kagumi masih mencari saya pada saat-saat sebelum beliau meninggal dunia.