Mengenal Functional Freeze: Gejala Kondisi Beku Akibat Stres

by -7 Views

Isu kesehatan mental menjadi semakin disadari oleh masyarakat, namun masih ada beberapa istilah psikologis yang jarang dikenal, salah satunya adalah functional freeze atau kebekuan fungsional. Functional freeze merupakan respon psikologis terhadap stres atau trauma berat yang kurang dikenal namun memiliki dampak yang signifikan. Ketika seseorang mengalami functional freeze, mereka menjadi mati rasa secara fisik dan emosional akibat stres berlebihan, kelelahan kronis, atau trauma yang belum terselesaikan.

Respon ini adalah cara bertahan hidup seseorang yang membuat mereka merasa tidak bisa bergerak atau tidak memiliki motivasi untuk kembali ke aktivitas yang membuat mereka bahagia. Meskipun terlihat seperti orang biasa, secara batin mereka tertekan, terputus dari emosi, dan terhubung dengan sensasi berat terhadap badan mereka sendiri.

Sistem saraf otonom dalam tubuh manusia terdiri dari tiga cabang utama, yaitu Sistem Saraf Simpatik (SNS), Sistem Saraf Parasimpatik (PNS), dan Kompleks Vagal Dorsal (DVC). DVC berperan dalam memicu respons pembekuan dalam situasi tekanan berlebihan.

Jika seseorang terus-menerus terpapar pada situasi stres, seperti bekerja terlalu keras, kondisi functional freeze ini dapat berubah menjadi masalah kronis yang mengganggu kehidupan sehari-hari, hubungan sosial, dan pertumbuhan diri. Gejala-gejala dari functional freeze antara lain cemas yang berkelanjutan, mati rasa emosional, penarikan diri sosial, kelelahan yang tidak kunjung hilang, dan kesulitan dalam mengambil keputusan.

Penting untuk mengenali gejala-gejala ini dan menyadari bahwa functional freeze bukanlah kelumpuhan fungsional, melainkan respons adaptif terhadap pengalaman pribadi. Mulailah dengan mengenali diri sendiri, merawat diri dengan kesabaran, dan secara bertahap terlepas dari masalah psikologis ini.

Source link