Pada pekan lalu, perwakilan Jorge Martin melakukan perjalanan ke Assen dengan tujuan untuk membahas negosiasi antara Aprilia dan pembalap Spanyol itu. Albert Valera ingin mengklarifikasi semua hal sebelum Martin kembali ke lintasan pada MotoGP Republik Ceko akhir bulan ini. Namun, negosiasi antara kedua belah pihak mengalami kebuntuan. Pernyataan Valera yang memicu respons CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, menegaskan bahwa jika tidak ada kesepakatan, Martin tidak akan ikut dalam musim 2026 meskipun memiliki kontrak dengan pabrikan lain.
Manajer tim Italia, Massimo Rivola, menyatakan bahwa Aprilia percaya Martin memiliki kontrak yang sah hingga 2026. Jika Martin mendapat tawaran dari Honda, mereka memiliki dua opsi: menemui kesepakatan finansial atau memperkarakan masalah ini di pengadilan. Kedua belah pihak menyadari bahwa proses pengadilan bisa berlangsung lebih dari satu tahun. Valera mengusulkan penggunaan CRB, yaitu Dewan Pengakuan Kontrak, sebagai alternatif pengadilan.
CRB adalah badan independen yang dibentuk oleh FIA dan F1 pada tahun 1991 untuk menyelesaikan perselisihan kontrak. Pengadilan ini bekerja secara cepat dan efisien dalam menyelesaikan kasus-kasus kontrak dalam waktu singkat. Salah satu kelebihan nya adalah keputusan bersifat mengikat dan final. CRB memiliki kecepatan prosedur yang lebih baik dibanding pengadilan konvensional, karena keputusan hukum bisa keluar dalam waktu 48-72 jam setelah pemanggilan. Selain itu, CRB menjaga kerahasiaan kontrak untuk mencegah bocornya informasi yang sensitif. Semuanya bertujuan untuk menghindari perselisihan lebih lanjut dan memastikan penyelesaian yang adil bagi kedua belah pihak.