Anjloknya tingkat pengangguran di kalangan lulusan sarjana menjadi perhatian serius anggota DPR RI. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan karena banyak masyarakat terdidik yang menganggur di tengah Indonesia yang diperkirakan akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030-2045. Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menanggapi data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa lebih dari 1 juta pengangguran di Indonesia adalah lulusan universitas atau sarjana. Hal ini dianggap ironis mengingat pemerintah telah mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk pendidikan tinggi namun tidak mampu menjamin terciptanya angkatan kerja yang berkualitas. Nurhadi juga menyoroti persamaan upah antara lulusan sarjana dengan lulusan SMA yang dianggap merampok hak masyarakat. Menurutnya, sistem pendidikan yang tidak sejalan dengan dunia kerja menjadi salah satu faktor utama dari masalah pengangguran ini. Nurhadi menyerukan agar pemerintah hadir untuk mengatasi masalah pengangguran ini serta mempersiapkan lapangan kerja yang sesuai dengan kompetensi para lulusan.
Kenapa Negara Harus Berperan Aktif dalam Pasar: Solusi untuk Kekejaman Pasar
