Elon Musk, miliarder terkenal AS, telah mengusulkan pembentukan partai ketiga di Amerika Serikat untuk merombak sistem politik yang didominasi oleh dua partai utama – Republik dan Demokrat. Dalam sebuah pertanyaan yang diajukan pada Hari Kemerdekaan AS, Musk mempertanyakan apakah waktunya telah tiba untuk membentuk Partai Amerika yang baru.
Dalam sebuah jajak pendapat yang dia sebarkan, mayoritas responden mendukung ide tersebut, dengan 63,8 persen dari hampir 150.000 orang yang berpartisipasi menjawab “ya.” Menurut Musk, strategi untuk mewujudkan partai baru ini adalah dengan fokus pada beberapa kursi kunci di Senat dan DPR AS untuk mencapai pengaruh dalam pengambilan keputusan terkait undang-undang kontroversial.
Musk juga menegaskan kembali kritiknya terhadap RUU One Big Beautiful yang disahkan baru-baru ini oleh Presiden AS Donald Trump, dengan menyindir Partai Republik sebagai “Partai Porky Pig.” Dia bahkan mengancam akan menantang anggota parlemen yang mendukung RUU tersebut dalam pemilihan tahun depan.
Tanggapan Trump terhadap saran Musk tidaklah lunak, dengan presiden yang mengancam bahwa Musk harus menutup usahanya dan kembali ke Afrika Selatan. Trump bahkan menyarankan agar pemangkasan dukungan untuk proyek-proyek Musk bisa menghemat uang bagi negara. Sementara itu, Musk diingatkan untuk tidak menganggap enteng hubungannya dengan Trump.
Kisruh antara Musk dan Trump menjadi sorotan media, dengan spekulasi mengenai dampaknya terhadap politik AS. Rencana Musk untuk membentuk partai baru dan dampak dari perbedaan pandangan dengan Trump menjadi pembicaraan hangat di berbagai kalangan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kontribusi Musk dalam dunia politik AS.
