Paradine Competition 991, skuad yang melibatkan Sean Gelael, Toby Sowery, Darren Leung, dan Jake Dennis, mulai balapan dari posisi kedua dengan harapan naik podium. Mereka menyiapkan strategi yang fleksibel untuk mengikuti kondisi lapangan. Toby tidak terlalu memaksakan diri untuk mengejar pembalap terdepan, Max Hofer, namun tetap berada di belakang pembalap Tresor Attempto 66. Tim berharap bisa mengambil keuntungan selama pit stop. Namun, rencana berganti saat Toby tetap berada di setir mobil meskipun seharusnya digantikan oleh Darren Leung.
Namun, nasib sial datang ketika Toby ditabrak dari belakang di chicane terakhir, membuat mobilnya mengalami kerusakan diffuser dan sulit untuk dikendalikan. Hal ini membuat posisi mereka terlempar ke P14. Darren Leung juga mengalami insiden saat ditabrak oleh Rolf Ineichen di Tikungan Les Combes, merusak mobil mereka lebih parah. Jake Dennis dan Sean Gelael kemudian menggantikan peran, mencoba memperbaiki posisi tim meskipun mobil tidak dalam kondisi optimal.
Namun, masalah terus berlanjut ketika Sean Gelael mengalami masalah di trek malam hari, kehilangan ban kiri depan dan remnya terbakar. Meskipun dalam kondisi mobil yang rusak parah, Sean mampu kembali ke garasi dengan selamat. Mesin dan insinyur bekerja keras untuk memperbaiki mobil yang tertinggal belasan lap, namun pada akhirnya mereka terpaksa menghentikan balapan enam jam sebelum finis karena mobil sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
Paradine Competition 991 menghentikan perjuangan mereka dengan mobil rusak parah. Meskipun begitu, tim memberikan apresiasi kepada mekanik dan insinyur yang telah bekerja keras. Mereka berjanji akan tampil lebih baik di ajang 24H of Spa tahun depan. Lomba di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia dimenangkan oleh Gresser Racing Team 63 (Lamborghini), sementara Kessel Racing 74 (Ferrari) menjadi yang terdepan dalam kategori Bronze Cup. Mendapat banyak cobaan, tim Sean Gelael harus mengakhiri balapan lebih awal dan berharap bisa tampil lebih baik di kesempatan berikutnya.