Teh hijau biasa dan matcha kembali menjadi sorotan dalam maraknya tren minuman sehat. Meski berasal dari tanaman yang sama, teh hijau dan matcha memiliki perbedaan dalam metode penanaman, pengolahan, dan penyajian yang membuat keduanya memiliki karakteristik yang unik. Tim ahli dari berbagai sumber telah membedah keunggulan masing-masing jenis teh ini, mulai dari kandungan antioksidan hingga efeknya pada metabolisme tubuh. Mereka juga tidak lupa untuk mengingatkan potensi risiko kesehatan jika teh tersebut dikonsumsi secara berlebihan.
Perbedaan dasar antara teh hijau dan matcha terletak pada proses pengolahan dan penyajian. Teh hijau diproses dengan cara daun dipetik, dikukus, atau digoreng ringan untuk mencegah oksidasi, kemudian diseduh menggunakan air panas. Kandungan katekin dan polifenolnya bervariasi, rata-rata sekitar 11–25 mg kafein per gram daun. Sementara itu, matcha adalah bentuk bubuk daun teh yang tumbuh di tempat teduh, dikuliti, dikukus, dan digiling halus, sehingga seluruh daun dikonsumsi, bukan hanya infusannya. Hal ini memberikan konsentrasi nutrisi yang lebih tinggi dan kandungan kafein antara 19–49 mg per takaran bubuk.
Matcha dikonsumsi secara utuh dalam bentuk bubuk, sehingga mengandung kadar antioksidan yang jauh lebih tinggi dibanding teh hijau seduh. Salah satu antioksidan utama, EGCG (epigallocatechin gallate), berperan penting dalam melawan radikal bebas dan mendukung kesehatan jantung serta metabolisme tubuh. Berdasarkan laporan Healthline, satu cangkir matcha bahkan setara dengan tiga cangkir teh hijau biasa dalam hal kandungan antioksidan, menjadikan matcha pilihan favorit bagi yang mencari manfaat kesehatan maksimal dari konsumsi teh.
Kedua jenis teh ini memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, seperti mendukung kesehatan jantung, perlindungan hati, fokus, stabilitas energi, penurunan berat badan, dan detoksifikasi. Namun, konsumsi kafein dalam teh hijau dan matcha perlu diperhatikan karena dapat menyebabkan efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan. Studi merekomendasikan konsumsi matcha maksimal 1-2 cangkir per hari agar tetap aman. Matcha unggul dalam konsentrasi nutrisi, sementara teh hijau lebih ringan dan mudah disiapkan.
Dengan memahami perbedaan antara teh hijau dan matcha serta manfaat kesehatan yang ditawarkan, individu dapat memilih jenis teh yang sesuai dengan preferensi rasa, toleransi terhadap kafein, gaya hidup, dan anggaran masing-masing. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga penting untuk memilih dengan bijaksana untuk mendapatkan manfaat optimal dari konsumsi teh.