Alasan Ibu di Palmerah Tega Buang Bayinya: Analisis Mendalam

by -19 Views

Kisah tragis seorang wanita berinisial KAD (29) di Palmerah, Jakarta Barat, telah terungkap. Wanita ini membuang bayinya karena merasa malu karena bayi tersebut lahir di luar nikah. Menurut Kapolsek Palmerah, Kompol Eko Adi Setiawan, motif dari perbuatan ini adalah rasa malu dan ketakutan karena hubungan gelap dengan seorang teman kantornya yang sudah menikah. KAD melahirkan bayi tersebut sendirian tanpa bantuan orang lain atau tenaga medis, dan bahkan tidak memberitahukan proses kelahiran bayi tersebut kepada orang tuanya, meskipun proses kelahiran terjadi di rumah orang tuanya. Akibat rasa malu, KAD memutuskan untuk membuang bayi itu ke semak-semak di dekat rumahnya.

Tindakan KAD tertangkap oleh kamera pengawas (CCTV) saat membuang bayinya di Jalan Anggrek Cendrawasih, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat. Pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat setelah menemukan bayi perempuan yang masih hidup di lokasi tersebut. Petugas segera memberikan penanganan medis kepada bayi yang diamankan oleh pihak Rukun Tetangga (RT). Bayi perempuan tersebut dalam kondisi sehat saat ditemukan dan langsung diberikan perawatan medis.

Setelah memastikan keselamatan bayi, pihak kepolisian melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan meminta keterangan dari saksi dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Hasilnya, ditemukan rekaman yang menunjukkan seorang wanita dengan gerak-gerik mencurigakan sekitar pukul 00.31 WIB. Setelah dilakukan pencarian, pelaku ditemukan dan diduga merupakan perempuan yang membuang bayi tersebut. Saat ini, bayi tersebut berada di Panti Balita milik Dinas Sosial DKI Jakarta dalam kondisi sehat.

Pelaku dijerat dengan Pasal 76B dan Pasal 77B Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 dengan perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 305 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Kisah tragis ini menunjukkan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab dalam menghadapi situasi yang sulit, terutama terkait dengan anak-anak yang merupakan anugerah dan tanggung jawab bersama.

Source link