7 Remaja Jakbar Dibina Melalui Pesantren Kilat: Transformasi Positif

by -10 Views

Polisi Jakarta Barat membina tujuh remaja yang diduga terlibat dalam tawuran di Jalan Terate Raya, Tambora, melalui pesantren kilat. Kapolsek Tambora Kompol Muhammad Kukuh Islami mengatakan bahwa selain menangkap, pihak kepolisian juga memberi pembinaan kepada remaja tersebut selama tujuh hari melalui program pesantren kilat. Pembinaan tersebut tidak hanya berfokus pada kedisiplinan jasmani, tetapi juga nilai-nilai spiritual dan moral. Adanya kegiatan keagamaan, refleksi diri, dan pendidikan karakter menjadi bagian dari program pembinaan ini.

Kukuh menekankan bahwa sembari menuliskan komitmen untuk tidak mengulangi perilaku serupa, para remaja juga diminta meminta maaf kepada orang tua masing-masing. Hal ini dilakukan dengan harapan agar para remaja bisa kembali ke rumah bukan sebagai pelaku tawuran, melainkan sebagai individu yang lebih baik. Kukuh menyatakan bahwa tawuran bukanlah solusi dan hanya akan merusak masa depan mereka. Melalui program pesantren kilat ini, diharapkan para remaja dapat belajar dari kesalahan mereka dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Selain itu, program pembinaan ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya tawuran di masa mendatang. Dengan adanya pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai agama, refleksi diri, serta pendidikan karakter, diharapkan para remaja dapat memahami konsekuensi negatif dari tindakan mereka. Polisi berharap bahwa melalui pembinaan ini, para remaja bisa memperbaiki perilaku mereka dan membangun masa depan yang lebih baik.

Source link