Idul Adha adalah momen yang ditunggu-tunggu banyak orang di Indonesia, terutama karena tradisi membagikan daging kurban. Bagi penderita hipertensi, penting untuk memperhatikan cara mengolah dan mengonsumsi daging agar tidak memicu lonjakan tekanan darah. Meski begitu, ahli kesehatan menekankan bahwa penderita hipertensi masih bisa menikmati daging sapi dan kambing dengan beberapa catatan tertentu. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penderita hipertensi saat mengonsumsi daging kurban.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah memilih bagian daging yang rendah lemak, seperti bagian dalam, punggung, atau kaki. Menghindari bagian daging yang mengandung lemak tinggi seperti iga atau brisket juga sangat dianjurkan. Selain itu, porsi konsumsi daging sebaiknya dibatasi antara 25-50 gram per hari. Menggunakan teknik memasak yang sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang dengan suhu rendah adalah cara terbaik untuk menyajikan daging. Hindari penggunaan garam dan santan berlebihan, serta pastikan untuk mengonsumsi daging bersama sayuran berserat tinggi seperti brokoli, bayam, atau wortel.
Keseimbangan cairan tubuh juga perlu diperhatikan saat mengonsumsi daging. Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik, terutama saat menikmati hidangan daging kurban. Dengan memperhatikan tips di atas, penderita hipertensi dapat menikmati daging kurban dengan aman dan menurunkan risiko masalah kesehatan yang mungkin timbul. Mengetahui cara konsumsi daging yang tepat adalah kunci untuk menjaga tekanan darah tetap stabil saat menikmati hidangan daging. Jadi, selama memperhatikan anjuran yang ada, tidak perlu khawatir saat menikmati hidangan daging kurban.
