Minggu lalu, pembalap Ducati harus bekerja lebih keras dari yang direncanakan setelah start yang buruk di trek yang sebenarnya menjadi rumah bagi mereka. Saat itu Marc Marquez, yang berada di posisi terdepan, kehilangan kendali atas motor Desmosedici-nya dan harus berjuang kembali setelah posisinya tergeser. Namun, Pedro Acosta, dengan pengereman yang kuat, berhasil menyusulnya dalam beberapa lap pertama, menyebabkan keduanya bersenggolan tanpa menyebabkan kecelakaan serius. Namun, insiden itu membuat Marquez kembali ke posisi ketiga, di mana ia kemudian memulai comeback spektakulernya. Dalam beberapa lap berikutnya, Marquez berhasil mengatasi Franco Morbidelli dan bahkan saudaranya, Alex Marquez, pada titik pengereman pertama di lap keenam. Berkat penampilan yang gemilang, Marquez kemudian mengelola keunggulannya dengan baik hingga garis finis.
Hasil balapan tersebut memberikan Marquez keunggulan lebih besar di puncak klasemen umum, dengan selisih 27 poin dari saudaranya dan 84 poin dari Francesco Bagnaia. Meskipun demikian, Marquez tetap menjaga konsistensi dan fokusnya untuk tetap memimpin klasemen setelah balapan di Aragón. Beberapa pembalap memilih untuk menggunakan spesifikasi ban belakang yang berbeda dalam balapan tersebut, dengan Marquez bersaudara memilih ban soft untuk balapan sprint. Namun, pembalap lain seperti Fermín Aldeguer memilih untuk menggunakan ban medium, yang diharapkan menjadi pilihan yang lebih baik untuk balapan yang lebih panjang. Marquez, yang dijagokan untuk memenangkan balapan tersebut, memilih ban soft untuk meningkatkan peluangnya.
Dengan taktik dan strategi yang terencana dengan baik, Marc Marquez berhasil memenangkan balapan tersebut meskipun menghadapi beberapa hambatan, dan terus menjaga keunggulannya di puncak klasemen. Semua pembalap harus mempertimbangkan pilihan ban mereka dengan cermat untuk memastikan kinerja terbaik mereka dan kesempatan untuk meraih kemenangan di lintasan balap.