Musim pertama Enea Bastianini bersama tim Tech3 di MotoGP membawa cobaan berat baginya. Setelah menyelesaikan debut dengan tim Avintia-Ducati pada tahun 2021 dan finis ketiga di klasemen pada tahun 2022 bersama Gresini, pembalap Italia itu kemudian berpindah ke tim pabrikan Bologna. Namun, tahun pertama bersama Ducati diwarnai dengan cedera dan hanya finis keempat dalam kejuaraan tahun kedua.
Di musim ini, setelah meninggalkan Ducati dan bergabung dengan tim satelit KTM, Bastianini mengalami perubahan drastis. Dari seorang calon juara menjadi seorang pembalap yang berjuang untuk tidak finis di posisi terakhir dalam setiap balapan. Saat ini, ia menempati posisi ke-15 dalam klasemen MotoGP dengan 31 poin, tertinggal 165 poin dari pemimpin klasemen Marc Marquez.
Performa Bastianini mencapai titik terendahnya di Silverstone, di mana ia merasa berada di posisi terburuk dalam lintasan selama musim 2025. Pembalap asal Rimini ini bahkan menggambarkan balapan tersebut sebagai salah satu yang terburuk dalam hidupnya. Namun, ia berusaha untuk bangkit dan meminta bantuan KTM menjelang MotoGP Aragon, balapan kedelapan dalam kalender 2025, untuk mencapai peningkatan yang diinginkan.
Setelah kunjungan ke pabrik KTM di Austria bersama pembalap lainnya, Bastianini berharap adanya perbaikan dari tim untuk membantunya mengatasi tantangan yang dihadapinya. Meskipun telah menyelesaikan tes aerodinamika di Jerez dan melakukan berbagai perubahan pada motornya, Bastianini menyadari bahwa masih perlu ide-ide baru untuk meraih kesuksesan. Meskipun menghadapi masa depan yang tak pasti dengan aliansi KTM-Tech3, Bastianini tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam setiap balapan dan sudah mulai menjalin kontak dengan Aprilia dan Honda sebagai alternatif jika situasi tuntutan menjelang musim 2026 terjadi.