Pengiriman paket berisi mayat bayi melalui aplikasi transparansi online dan diantar oleh ojek online telah mencuri perhatian publik. Kedua pelaku pengiriman tersebut telah ditangkap oleh petugas kepolisian Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan dan Polsek Medan Timur. Mereka adalah dua orang berinsial R (24) dan NH alias Nana (21), yang merupakan kakak adik dan berasal dari Medan Marelan dan Padang Sidempuan. Dari kasus ini, terungkap 5 fakta terkait proses kelahiran bayi dan pengiriman paket melalui ojol di Kota Medan.
Nana melahirkan bayi laki-laki di Barak Tambunan Sicanang tanpa bantuan tim medis. Bayi tersebut kemudian sakit dan dibawa ke Rumah Sakit Delima Simpang Martubung, namun karena tidak memiliki data identitas, Nana tidak membawa bayi tersebut ke rumah sakit dan bayi tersebut kemudian meninggal dunia. Selanjutnya, Nana dan R membawa jasad bayi ke Hotel Abadi Brayan sebelum akhirnya diserahkan kepada seorang driver ojek online. Driver tersebut terkejut ketika membuka tas dan menemukan mayat bayi di dalamnya.
Kepolisian telah menangkap kedua pelaku ini dan mereka dijerat dengan pasal 30 ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Selain itu, dugaan adanya hubungan inses antara kakak adik ini masih dalam penyelidikan dan akan dibuktikan melalui hasil tes DNA. Polisi berjanji akan mendalami kasus ini lebih lanjut untuk mengetahui siapa bapak dari bayi yang malang ini.
