Fakta Menarik Konklaf Pemilihan Paus Vatikan

by -13 Views

Proses pemilihan Paus dalam Gereja Katolik, yang dikenal dengan istilah konklaf, merupakan proses yang unik dan penuh tradisi. Pada konklaf, para kardinal yang memiliki hak suara dikunci atau diisolasi hingga mereka berhasil memilih pemimpin baru bagi umat Katolik sedunia. Konklaf bukan hanya sekadar proses pemungutan suara, tetapi juga momen doa, pertimbangan spiritual, dan disiplin yang tinggi. Hanya kardinal Gereja Katolik yang berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara dalam konklaf, meskipun kenyataannya seringkali jumlahnya lebih dari 120 orang. Selain itu, secara teknis setiap pria Katolik yang sudah dibaptis bisa dipilih sebagai Paus, namun dalam praktiknya hanya kardinal yang pernah terpilih sejak abad ke-14.

Proses dimulai beberapa hari setelah Paus sebelumnya meninggal dunia atau mengundurkan diri. Pada saat pemilihan, para kardinal akan berjalan berarak menuju Kapel Sistina di Vatikan, tempat konklaf berlangsung. Setelah duduk di tempat yang telah ditentukan, korum pemungutan suara dimulai dan sebuah pejabat liturgi akan mengumumkan dimulainya konklaf secara resmi. Pemungutan suara bisa dilakukan sebanyak empat kali setiap hari, dimana seorang kandidat harus mendapat mayoritas dua pertiga suara dari seluruh kardinal pemilih untuk dinyatakan sah.

Seluruh proses dalam konklaf dilakukan dengan kerahasiaan yang sangat ketat. Siapa pun yang membocorkan informasi tentang proses pemilihan Paus akan dikenai hukuman ekskomunikasi otomatis. Dalam Gereja Katolik, hanya laki-laki yang bisa menjadi Paus karena diyakini bahwa Yesus memilih 12 rasul yang semuanya adalah laki-laki, sehingga hanya imam yang bisa diangkat sebagai Paus. Tradisi ini tetap dipegang teguh oleh Paus Fransiskus dan Paus sebelumnya.

Source link