Keluarga mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) yang tewas di area kampus pada Selasa (4/3) mengaku tidak mengetahui informasi soal gelar perkara yang dilakukan oleh Polres Jakarta Timur. Ayah korban, Happy Walewengko, menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak mendapatkan informasi atau pemberitahuan terkait gelar perkara tersebut. Happy juga menjelaskan bahwa mereka diberitahu bahwa gelar perkara akan dilakukan secara tertutup, namun tidak ada penjelasan mengenai alasan tertutupnya gelar perkara. Selain itu, keluarga korban juga belum menerima hasil autopsi dari RS Polri Kramat Jati terkait kematian Kenzha setelah lebih dari 40 hari berlalu.
Pihak kepolisian sebelumnya melakukan prarekonstruksi tewasnya Kenzha di area kampus dengan melibatkan 70 adegan dan sejumlah saksi yang berada di tempat kejadian. Nicolas Ary Lilipaly, Kapolres Metro Jakarta Timur, mengungkapkan bahwa prarekonstruksi dilakukan sebagai bagian dari tahap penyelidikan untuk mengumpulkan bukti dan mengetahui apakah peristiwa tersebut merupakan tindak pidana atau tidak. Proses prarekonstruksi tersebut berlangsung selama beberapa jam dan menjadi bagian dari upaya penyidikan yang sedang berjalan. Menurut keluarga, penyelidikan terkait kematian Kenzha masih berlangsung dan ketidakjelasan informasi dari pihak kepolisian masih menjadi perhatian utama.
