Grand Prix Bahrain menjadi dramatis dengan adanya berbagai strategi tim yang berbeda, membuat balapan menarik setelah kejadian di Grand Prix Jepang yang lebih lambat. Namun, penyiaran Grand Prix ini terganggu oleh masalah teknis yang mempengaruhi hari Minggu yang vital. Masalah ini berdampak pada pembalap George Russell yang mengalami kerusakan pada DRS-nya, menyebabkan perubahan posisi yang drastis dari atas ke bawah papan catatan waktu.
Pertandingan terganggu dengan munculnya masalah di menara waktu, yang membuat para penonton merasa tidak yakin dengan posisi pembalap di papan catatan waktu. Ini disebabkan oleh kerusakan transponder, perangkat yang digunakan untuk melacak mobil di lintasan dengan sinyal radio. Masalah ini telah terjadi beberapa kali sepanjang musim ini dan menjadi momok bagi distribusi data waktu yang akurat.
Selain masalah teknis, George Russell dari Mercedes juga menghadapi kendala serius selama balapan. Transponder yang rusak menjadi salah satu dari beberapa masalah listrik yang dihadapi tim Mercedes. Masalah ini sangat memengaruhi kinerja Russell, termasuk terkait dengan DRS. FIA mengonfirmasi bahwa masalah dengan putaran waktu menyebabkan gangguan pada aktivasi DRS secara manual.
Kerumitan teknis dalam Formula 1 seringkali menimbulkan risiko kegagalan, seperti yang terjadi pada Grand Prix Bahrain. Namun, keberhasilan sistem yang dapat kembali berfungsi dengan baik memungkinkan para penggemar untuk tetap menikmati balapan yang seru, meskipun dengan tantangan yang dihadapi tim dan pembalap. Kesimpulannya, gangguan transponder telah menciptakan teka-teki tambahan selama Grand Prix Bahrain, menunjukkan bahwa ketahanan dan adaptasi menjadi kunci dalam menghadapi situasi yang tidak terduga di lintasan balap.