Dampak Berbuka dengan Gorengan: Risiko Kesehatan yang Perlu Diketahui

by -9 Views

Gorengan menjadi salah satu menu favorit yang sering disajikan saat berbuka puasa. Namun, ada anggapan bahwa gorengan tidak sehat dan sebaiknya dihindari saat berbuka. Lalu, apa benar mengonsumsi gorengan saat berbuka bisa berdampak buruk bagi kesehatan?

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, mengatakan bahwa meskipun boleh mengonsumsi gorengan saat berbuka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah memperhatikan porsi dan waktu yang tepat untuk makan gorengan. Prof. Ari menyarankan agar tidak langsung mengonsumsi gorengan setelah berbuka, karena tenggorokan masih membutuhkan hidrasi. Lebih baik minum yang manis terlebih dahulu sebelum mengonsumsi gorengan.

Untuk alternatif, disarankan untuk mengonsumsi cemilan ringan yang manis seperti kurma, kue kecil, atau jus. Makan besar bisa dilakukan setelah salat Magrib agar tubuh menerima makanan secara bertahap. Gorengan memiliki jumlah kalori yang tinggi karena proses penggorengan dalam minyak banyak. Selain itu, penggunaan tepung dalam pembuatan gorengan juga meningkatkan kadar lemak trans yang berbahaya bagi tubuh.

Kandungan kalori dan lemak dalam beberapa jenis gorengan per potongnya adalah: Tempe goreng tepung (72 kalori, 4,2 gram lemak), Tahu isi (134 kalori, 6,64 gram lemak), Bakwan (137 kalori, 11,59 gram lemak), Pisang goreng (68 kalori, 3,58 gram lemak), Singkong goreng (40 kalori, 1,58 gram lemak). Untuk mengonsumsi gorengan dengan lebih sehat, disarankan untuk tidak berlebihan. Cukup makan satu potong gorengan favorit sebagai pelengkap berbuka.

Gorengan juga bisa dibuat sendiri di rumah dengan menggunakan minyak sekali pakai yang rendah lemak trans. Menggoreng bahan makanan tanpa tambahan tepung dapat membantu mengurangi jumlah kalori. Selain itu, penting untuk memastikan asupan makanan bergizi seimbang dan cukup cairan harian selama berpuasa. Dengan demikian, meskipun boleh mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa, tetap diperlukan kewaspadaan dalam porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh.

Source link