TikTok telah kembali ke toko aplikasi App Store dan Google Play Store setelah penundaan pemblokiran platform asal China di Amerika Serikat. Penundaan ini disebabkan oleh perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump yang menangguhkan pemberlakuan aturan selama 75 hari. Hal ini memberi TikTok kesempatan untuk mencapai kesepakatan agar tetap beroperasi di AS. Meskipun TikTok melanjutkan operasi di AS, platform tersebut dihapus dari toko aplikasi Google dan Apple dalam menunggu jaminan hukum.
Interaksi antara TikTok dan pemerintah Amerika Serikat terkait masalah keamanan nasional memunculkan ketidakpastian mengenai masa depan platform tersebut. Undang-undang yang mengharuskan ByteDance menjual aset TikTok di AS telah ditandatangani oleh Presiden Joe Biden sebagai respons atas kekhawatiran potensi mata-mata yang dilakukan oleh China melalui aplikasi tersebut. TikTok kini diberikan waktu 75 hari untuk menemukan solusi agar tetap beroperasi di AS.
Gejolak di TikTok menarik minat beberapa pembeli potensial, termasuk Frank McCourt, mantan pemilik Los Angeles Dodgers, yang tertarik pada nilai bisnis yang berkembang pesat ini. Trump juga telah mempertimbangkan untuk menjual TikTok dan rencananya untuk membuat keputusan pada bulan Februari. Masa depan TikTok di AS masih menjadi sorotan dan penantian, dengan berbagai pihak yang terlibat dalam proses kesepakatan yang mungkin akan berdampak besar pada platform tersebut.
