Ismail Haniyeh, Pimpinan Hamas yang Tewas, Berperan Penting dalam Gencatan Senjata di Gaza

by -60 Views

Rabu, 31 Juli 2024 – 14:21 WIB

Teheran, VIVA – Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dinyatakan tewas dalam serangan di Iran pada Rabu, 31 Juli 2024 pagi waktu setempat.

Israel disebut sebagai pelaku pembunuhan Haniyeh. Serangan yang dilakukan Israel menyebabkan kepala politbiro kelompok Palestina di Teheran tewas,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Iran Internasional, Rabu, 31 Juli 2024.

Haniyeh berada di Teheran, Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran. Menurut Analis Politik dan Kebijakan Luar Negeri Barak Ravid, meskipun Haniyeh tidak memiliki peran militer yang signifikan, namun ia bertanggung jawab atas hubungan internasional.

Pimpinan Politik Hamas tersebut menjadi tokoh kunci dalam perundingan tentang kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata di Gaza dengan mediator Mesir dan Qatar.

Ismail Haniyeh telah bergabung dengan Hamas pada akhir 1980-an selama Intifada Pertama. Seiring dengan meningkatnya kekuasaan Hamas, Haniyeh naik pangkat dan terpilih menjadi bagian dari kepemimpinan kolektif rahasia pada tahun 2004. Dua tahun kemudian, ia menjabat sebagai perdana menteri Otoritas Palestina.

Pada bulan April, serangan udara oleh Israel mengakibatkan tewasnya tiga putra Haniyeh dan empat cucunya. Meskipun demikian, Haniyeh yang berbasis di Qatar menyatakan bahwa kematian keluarganya tidak akan memengaruhi gencatan senjata dan perundingan penyanderaan yang sedang berlangsung.

“Siapa pun yang berpikir bahwa dengan menargetkan anak-anak saya selama perundingan dan sebelum kesepakatan disetujui, Hamas akan terpaksa menarik kembali tuntutannya, mereka adalah orang yang gila,” kata Haniyeh beberapa waktu lalu seperti dilansir CNN.