Prabowo Subianto mengabdi selama 28 tahun di TNI dan mencapai berbagai prestasi saat menjadi prajurit. Ia berhasil menangkap Presiden Fretilin, mencapai puncak Everest, dan membebaskan sandera di Papua. Prabowo juga terkenal sebagai penembak terbaik di TNI dan salah satu pendiri satuan anti teror Den 81.
Prabowo dilantik dari Akademi Militer Nasional Magelang oleh Presiden Suharto pada tahun 1974. Saat bertugas di medan perang, ia berhasil menetralisir Presiden Fretilin, Nicolau Lobato, pada tahun 1978. Prabowo juga melakukan transformasi Batalyon 328 menjadi pasukan disegani.
Selama karirnya, Prabowo sering memenangkan lomba ketepatan menembak, lari marathon, dan ketangkasan prajurit. Ia percaya seorang pemimpin militer harus memimpin dari depan, dan bersama Luhut Pandjaitan, mendirikan pasukan anti teror Detasemen 81 setelah mengikuti kursus di Jerman.
Pada tahun 1996, Prabowo berhasil memimpin operasi penyelamatan peneliti Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka. Timnya juga berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Everest pada tahun 1997.
Sebagai Danjen KOPASSUS, Prabowo mengharumkan nama KOPASSUS di dunia internasional dan diakui sebagai salah satu pasukan elite terbaik dengan kesejahteraan yang baik.