Prabowo Subianto Kilas Balik Kebersamaan dengan SBY, Tempati Paviliun Akmil hingga Digembleng Sarwo Edhie

by -264 Views

Jakarta – Presiden terpilih tahun 2024-2029 Prabowo Subianto mengisahkan kenangan dan persahabatannya dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak masa pendidikan di Akademi Militer.

Kisah itu diungkapkannya saat menghadiri acara silaturahmi dan buka puasa bersama Partai Demokrat di Hotel St Regis, Jakarta, pada Rabu (27/3).

Selain satu angkatan di Akademi Militer, SBY menurut Prabowo adalah sosok yang memahami dan menghargai nilai cinta demokrasi seorang prajurit yang cinta pada rakyat Indonesia.

“Presiden SBY telah memberikan contoh di tengah kesulitan dan krisis sebagai seorang Jenderal, seorang prajurit, namun tetap memegang nilai cinta demokrasi sebagai prajurit yang mencintai rakyat,” ujar Prabowo.

SBY bahkan menurut Prabowo merupakan taruna terbaik saat masa muda.

“Saya juga begitu, memang kami satu angkatan dengan beliau, awalnya satu angkatan, kok bisa tertawa?” kata Prabowo sambil membalas candaan hadirin.

“Awalnya satu angkatan, beliau selalu menjadi yang terbaik. Taruna terbaik. Perwira terbaik. Sedangkan saya taruna yang nakal. Ternyata memang diperlukan contoh yang terbaik dan nakal,” lanjutnya.

Selain itu, kedekatan persahabatan dan kesamaan di antara mereka adalah keduanya pernah menempati paviliun atau tempat tidur yang sama saat belajar di Akademi Militer.

“Ada kesamaan bahwa kita sama-sama menempati paviliun yang sama. Meskipun tahunnya berbeda. Paviliun di Akademi Militer memiliki martabatnya. Siapa yang ingin menjadi presiden harus berusaha untuk tidur di paviliun,” ujar Prabowo yang disambut tawa hadirin.

Tidak hanya itu, ternyata Prabowo dan SBY juga pernah dilatih dan dibimbing oleh Sarwo Edhie Wibowo.

“Ada lagi persamaan antara saya dan Pak SBY, kami berdua sama-sama dilatih langsung oleh tokoh-tokoh yang merupakan generasi terbaik bagi bangsa kita. Mereka adalah para pejuang kemerdekaan dan kami mendapat pembimbingan langsung dari mereka, dari Pak Sarwo Edhie Wibowo,” jelas Prabowo.

Karena itu, keduanya terlatih menjadi individu yang kuat dan siap untuk berjuang berdasarkan pengalaman yang mereka dapatkan dari para senior terdahulu.

“Ini yang membuat kami kuat, saya berjuang untuk menjadi kokoh, namun dalam perjalanan saya banyak belajar dari senior-senior kami yang telah melalui pengalaman,” tutupnya. (SENOPATI)

Source link