Alasan Mengapa Airlangga Hartarto Dianggap Tepat Memimpin Koalisi Besar

by -517 Views

Jumat, 22 Maret 2024 – 21:57 WIB

Jakarta – Wacana Koalisi Besar untuk mengawal pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terus mencuat belakangan. Omongan Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Ahmad Muzani sempat mengungkap soal keberadaan koalisi besar.

Baca Juga :

Prabowo Bertemu Surya Paloh, Anies Baswedan: Tidak Ada yang Luar Biasa

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menganalisa wacana koalisi besar itu akan punya kelebihan jika benar terealisasi.

“Kelebihan yang dimaksud yakni stabilitas dan efektifitas putusan politik. Sehingga pemerintah dimudahkan dalam menjalankan pekerjaan pembangunan,” kata Dedi, Jumat, 22 Maret 2024.

Baca Juga :

Kenaikan PPN 12 Persen 2025 Tergantung Keputusan Prabowo

Dedi menilai sangat mungkin peluang koalisi besar itu terwujud. Namun, menurut dia, wacana itu disertai dengan catatan secara proporsional.

Presiden Jokowi dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat acara HUT ke-58 Golkar

Baca Juga :

Perdana! Gibran Temui Prabowo Hari Ini Usai Ditetapkan Menang Pilpres 2024

Dia bilang partai pengusung Prabowo-Gibran mesti dapat porsi sesuai dengan kinerja politiknya terutama kontribusi pemenangan.

Dedi menyebut Golkar sebagai partai dengan suara terbesar jika wacana koalisi besar itu terealisasi.

“Secara khusus Golkar (mesti mendapat porsi lebih), mengingat Golkar adalah partai terbesar sekaligus representasi Gibran,” jelas Dedi.

Maka itu, menurutnya, cukup rasional jika Golkar dilibatkan dalam putusan penting koalisi besar. Kata dia, Golkar berpeluang sebagai pemimpin koalisi besar lantaran jumlah kursi partai berlambang beringin itu di parlemen lima tahun ke depan adalah yang terbesar dalam koalisi.

“Di luar itu, partai penantang di pilpres utamanya PKB dan Nasdem sejauh ini tak miliki persoalan. Dan, pertentangan dengan kelompok Prabowo-Gibran, untuk itu wacana koalisi besar cukup mudah dijalankan,” tutur Dedi.

Lantas, terkait kans Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto menjadi ketua koalisi besar, Dedi menyebut ada peluangnya. Bagi dia, figur Airlangga yang juga menjabat Menko Perekonomian itu bukan hanya memimpin partai pendukung Prabowo-Gibran dengan jumlah kursi terbesar.

Namun, menurut dia, sosok Airlangga juga dapat kepercayaan tinggi dari Presiden Jokowi. Hal itu karena kinerjanya yang cukup baik sebagai menko dalam menjaga sektor perekonomian dalam negeri.

“Jadi, peluangnya cukup besar memimpin koalisi besar. Ini menandai jika Jokowi akan ada di pihak Golkar, termasuk soal penyusunan kabinet,” tutur Dedi.

Halaman Selanjutnya

“Secara khusus Golkar (mesti mendapat porsi lebih), mengingat Golkar adalah partai terbesar sekaligus representasi Gibran,” jelas Dedi.