KNKT Ungkap Kronologi Pilot dan Co-Pilot Batik Air yang Terlelap saat Mengemudikan Pesawat

by -122 Views

Senin, 11 Maret 2024 – 11:11 WIB

Kendari – Baru-baru ini, kabar mengejutkan datang dari dunia penerbangan di Indonesia. Diduga, pilot dan kopilot maskapai penerbangan Batik Air tertidur selama 28 menit saat sedang terbang.

Menurut laporan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), penerbangan dari Kendari menuju Jakarta pada 25 Januari 2024 membuat pesawat keluar jalur.

Untungnya, tidak ada korban dalam insiden ini. Sebanyak 153 penumpang di dalam pesawat tipe Airbus A320, dengan kode registrasi PK-LUV, berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Hasil Investigasi KNKT

KNKT membeberkan hasil investigasi penerbangan maskapai Group Lion Air itu. KNKT mengungkap, bahwa awalnya pilot dan kopilot ditugaskan untuk terbang dari Jakarta-Kendari pulang pergi menggunakan Airbus A320, dengan kode registrasi PK-LUV.

Sebelum berangkat dari Jakarta, kopilot sempat mengatakan kepada pilot bahwa ia kurang istirahat. Kemudian, pilot menawarkannya untuk tidur dan kopilot beristirahat selama 30 menit. Penerbangan berlangsung lancar.

Setibanya di Kota Kendari, pilot dan kopilot makan mie instan di dalam kokpit sembari beristirahat menunggu jadwal terbang selanjutnya. Dalam penerbangan kembali tersebut, kopilot bertugas sebagai pilot yang menerbangkan pesawat atau pilot flying (PF) dan kapten pilot bertugas sebagai pilot monitor atau pilot monitoring (PM).

Persiapan dan proses terbang kembali ke Jakarta berjalan lancar. Pesawat lepas landas pada pukul 07.05 waktu setempat, dengan total 153 penumpang di pesawat.

Setelah beberapa menit, ACC Jakarta bertanya kepada kopilot berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berada di jalur tersebut. Namun, kopilot dan pilot tidak merespons.

Selanjutnya, pada 02:11 UTC, sekitar 28 menit setelah transmisi terakhir, pilot terbangun dan sadar bahwa kopilotnya tertidur dan pesawat berada di luar jalur penerbangan. Pilot segera membangunkan kopilot dan merespons panggilan dari ACC dan pilot pesawat lain.

Pesawat kemudian diarahkan kembali menuju jalur penerbangan yang benar, dan berhasil mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dengan selamat.

KNKT tidak menyebutkan nama pilot dan kopilot tersebut, tetapi melaporkan bahwa mereka adalah warga negara Indonesia berusia 32 tahun dan 28 tahun. Pilot memiliki lisensi ATPL dan telah mengantongi 6.304 jam terbang, sedangkan kopilot memiliki 1.665 jam terbang.

Dalam tindakan keselamatan yang ditandatangani oleh Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, KNKT menyampaikan Safety Notice pada 7 Februari 2024 kepada seluruh pilot dan pramugari untuk meningkatkan kewaspadaan dan komunikasi, memeriksa kabin dan kokpit sesuai prosedur, mengatur waktu istirahat yang cukup sebelum tugas, dan memastikan kebugaran pribadi.

KNKT merekomendasikan Batik Air Indonesia untuk menyusun prosedur rinci dalam melakukan pemeriksaan kokpit untuk memastikan bahwa pemeriksaan kokpit dapat dilaksanakan dengan baik.

Menyikapi kejadian itu, maskapai penerbangan Batik Air merespons dengan memberikan sanksi kepada kedua pilot tersebut. Batik Air menonaktifkan sementara pilot rute penerbangan Kendari ke Jakarta yang tertidur selama 28 menit saat menerbangkan pesawat.

Batik Air mengambil tindakan preventif dengan menonaktifkan sementara pilot penerbangan Nomor ID-6723, rute Kendari ke Jakarta, yang bertugas pada 25 Januari 2024, kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya.

Danang menjelaskan bahwa penonaktifan itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan dari Batik Air terhadap keselamatan penumpang dan untuk memudahkan investigasi secara menyeluruh.

Lebih lanjut, Danang mengatakan bahwa Batik Air telah menerapkan kebijakan waktu istirahat yang memadai. Perusahaan menekankan lagi pentingnya memaksimalkan waktu istirahat bagi awak pesawat agar tetap dalam kondisi prima sebelum melaksanakan tugas terbang.

Batik Air berkomitmen untuk selalu berkoordinasi dengan regulator, awak pesawat, dan pihak terkait dalam meningkatkan standar keselamatan penerbangan. Batik Air juga akan menerapkan rekomendasi keselamatan dari KNKT usai insiden tersebut.