Dalam bukunya, saya telah banyak menceritakan tentang para pemimpin yang saya kagumi, baik dari Indonesia maupun dari luar negeri. Mereka adalah contoh yang patut kita pelajari. Namun, saya juga menemui beberapa kasus di mana ada perwira dan komandan yang seharusnya tidak dijadikan contoh. Menurut saya, mereka bukanlah tipe pemimpin yang benar.
Sebagai contoh, ada kejadian di mana seorang Letnan Dua dicerca oleh seorang Sersan Kepala yang lebih tua. Kejadian ini terjadi ketika saya baru saja menjadi Wakil Komandan Batalyon dan saya harus menangani masalah ini. Sersan Kepala tersebut mengejar sang Letnan Dua dengan sangkur karena merasa tidak terhormat. Saya kemudian menegur Sersan Kepala tersebut dan mengingatkannya bahwa kita harus selalu menghormati orang lain, terutama bawahan kita.
Saya juga mengambil pelajaran dari kejadian ini bahwa kita harus bijaksana dalam bertindak, terutama di lingkungan militer di mana banyak prajurit yang lebih tua dari kita. Kita harus selalu menghormati siapa pun yang kita hadapi, terutama anak buah kita. Saya terkenal sebagai pemimpin yang keras, tetapi saya selalu berusaha untuk adil dan memikirkan yang terbaik untuk anak buah dan kesatuan. Bagi saya, yang terpenting adalah tugas harus tercapai untuk negara dan anak buah harus selamat, aman, dan sejahtera.
Sumber: https://prabowosubianto.com/contoh-contoh-pemimpin-yang-tidak-benar-contoh-ketujuh-perwira-mencaci-sersan-kepala-yang-lebih-tua/