Berjuang Sama Saya Mayor Jenderal TNI (Purn) Suhartono Suratman

by -209 Views

Tono Suratman adalah rekanku yang lebih muda setahun. Kami sering bersama. Meskipun berbeda satu tahun, saya sangat akrab dengannya. Bisa dibilang dia seperti adik kandungku sendiri. Saat masih bujangan, kami sering tinggal di rumah orang tua saya di Kebayoran Baru, di Jalan Kertanegara nomor 4. Saat itu, saya sebagai Danki, dan dia sebagai Danton 1 akhirnya kami berangkat bersama ke Timor Timur. Dia ikut di Nanggala 28. Saya menggunakan nama sandi Kancil, sedangkan dia memimpin peleton 1 dengan nama sandi Kancil Satu. Di sana, saya melihat bagaimana Pak Tono sebagai perwira lapangan.

Sejak muda, sejak menjadi taruna, Pak Tono sangat aktif dalam olahraga. Pernah masuk tim nasional anggar. Dia juga merupakan bagian dari tim renang di AKMIL. Dia juga penembak yang hebat. Saat menjadi perwira muda di Kopassus, dia menonjol. Saat saya menjadi Wakil Komandan Den-81, saya merekomendasikan kepada Pak Luhut selaku Komandan Den-81 untuk mengangkat Pak Tono sebagai Komandan Pasukan Katak Den-81. Sejak itu, saya sering melakukan operasi bersama Pak Tono Suratman.

Dalam perjalanannya, dia akhirnya menjadi komandan grup Parako di Kopassus. Dia juga menggantikan saya sebagai Danpusdikpassus. Kemudian dia memimpin satuan tugas Rajawali yang terdiri dari kompi-kompi terbaik dari semua Kodam. Kompi-kompi tersebut kami latih khusus dalam taktik-taktik antigerilya yang kami sebut dengan latihan pasukan pemburu. Setelah dilatih oleh Pak Tono, satuan tugas Rajawali diturunkan di Timor Timur. Satgas ini sangat efektif. Rajawali pemburu inilah yang menjadi cikal bakal dari Batalyon Raider yang dibentuk oleh Jenderal Ryamizard Ryacudu sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

Yang ingin saya ceritakan dalam penilaian ini adalah pak Tono dalam perjalanannya selain sebagai atlet anggar, dia juga penembak yang jitu. Dia juga merupakan perenang yang hebat, sehingga dia memimpin Pasukan Katak di Detasemen 81. Jabatannya adalah komandan Tim Pasukan Katak. Latihannya dilakukan dengan Kopaska Angkatan Laut. Selain itu, dia juga merupakan penyelam dan penerjun freefall yang hebat.

Biasanya seorang yang jago freefall tidak pandai menyelam, atau sebagai penyelam tidak bagus dalam freefall. Namun Pak Tono adalah jago dalam keduanya, baik dalam freefall maupun menyelam sebagai Pasukan Katak. Pak Tono juga hebat dalam karate, sehingga saya katakan bahwa beliau adalah seorang Perwira Angkatan Darat yang bisa menjadi contoh dan idola bagi anak buah dan generasi penerus.

Saat saya menjabat sebagai Menteri Pertahanan, kami bertekad untuk memperbaiki SMA Taruna Nusantara yang merupakan salah satu bentukan di bawah naungan Kementerian Pertahanan. SMA Taruna Nusantara dibentuk oleh Pak Benny Moerdani. Saat itu, saya sebagai perwira muda waktu itu Mayor, sempat ikut menyusun konsep awal dari SMA Taruna Nusantara untuk Pak Benny Moerdani.

Ketika saya menjabat sebagai Menteri Pertahanan, saya mencari orang yang cocok untuk menjadi kepala sekolah. Saya bertanya, “Apakah Pak Tono Suratman bersedia untuk menjadi Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara?”

“Bersedia,” jawab Pak Tono.

Bayangkan, jiwa besar dan patriotisme orang ini. Dia sempat menjadi asisten pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat. Dia sempat menjadi Pangdam Kalimantan. Dia sudah pensiun, namun bersedia menjadi kepala sekolah SMA Taruna Nusantara. Dia memandang SMA Taruna Nusantara sebagai wadah pembentukan kader-kader unggul untuk bangsa dan negara. Wadah pembentukan calon-calon perwira tinggi yang unggul. Pak Tono adalah junior saya yang perlu dipelajari leadership-nya oleh generasi penerus.

Bagi perwira muda yang bercita-cita menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam bela diri dan keahlian menembak. Jika mereka menembak dengan baik, dan bisa melakukan bela diri yang baik, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan ditanamkan dalam diri prajurit melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk berani, mampu mengatasi rasa takut, dan menahan rasa sakit. Source: https://prabowosubianto.com/berjuang-sama-saya-mayor-jenderal-tni-purn-suhartono-suratman/

Source link