Selangkah Lagi, Meraih Kursi Istana

by -241 Views

Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs melakukan survei tatap muka untuk memantau perkembangan dan dinamika elektoral menjelang pemilihan calon presiden dan wakil presiden. Survei dilakukan pada 27 Desember- 5 Januari dan menjangkau 2000 responden di 34 Provinsi di Indonesia dengan kriteria usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Pengambilan data dilakukan dengan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Ipsos Ifield Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI). Margin error survei ini sebesar ±2,19% dengan tingkat kepercayaan 95%.

“Pada masa Pilpres, dinamika pemilih mengalami pergeseran yang signifikan dan berdampak pada peta kompetisi elektoral,” kata Arif Nurul Imam, pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs.

Arif mengungkapkan bahwa elektabilitas pasangan calon Prabowo-Gibran semakin meningkat, terutama dari pemilih Jokowi-Ma’ruf 2019 yang kini mendukung pasangan tersebut. Soliditas dukungan tertinggi ada pada pasangan Prabowo-Gibran, diikuti oleh Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Dari data survei, terlihat bahwa elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mengalami kenaikan, sementara elektabilitas pasangan lain cenderung stagnan atau mengalami penurunan. Kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf juga mempengaruhi elektabilitas pasangan calon presiden.

Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa elektabilitas partai politik menunjukkan pergeseran, di mana Gerindra menggeser PDI Perjuangan dari posisi teratas. Partai-partai politik lain seperti Golkar, PKB, PKS, Nasdem, PAN, dan Demokrat juga turut tercatat dalam survei ini.

Pada basis PDI Perjuangan di Jawa Tengah, suara Ganjar terlihat semakin tergerus.

Ipsos Public Affairs merupakan anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) dan Association for Global Research Agency Worldwide (ESOMAR), sebuah asosiasi riset internasional yang melakukan audit periodik terhadap anggotanya. Ipsos sendiri merupakan lembaga riset internasional yang beroperasi di 90 negara dan terkenal dalam riset pasar, riset sosial, dan riset politik, termasuk di Indonesia. (SENOPATI)

Source link