Pemakaman 4 Anak yang Dikunciin Ayahnya hingga Tewas di Jagakarsa: Ini Suasana Haru yang Terjadi

by -240 Views

Minggu, 10 Desember 2023 – 19:50 WIB

Depok – Mayat empat anak yang dikunci di dalam kamar hingga tewas oleh ayahnya sore tadi telah dimakamkan. Keempatnya dimakamkan di TPU Perigi, Bedahan, Sawangan, Depok. VA (6), SP (4), AR (3) dan AS (1) dimakamkan berdekatan dan berjejer.

Keluarga korban sangat terpukul atas peristiwa tersebut. Tangisan tak henti-hentinya terdengar saat proses pemakaman. Satu per satu peti berisi jasad korban dimasukkan ke tiap lubang liang lahat. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan pihaknya ikut berduka atas peristiwa tersebut.

Pihaknya sudah menetapkan P sebagai tersangka. Sampai saat ini kasusnya masih terus didalami. “Untuk proses penyidikan terhadap tindak pidana pembunuhan berencana ini, kami sudah tetapkan P sebagai tersangka,” ujarnya. Pembunuhan sadis itu dilakukan saat P hanya bersama keempat anaknya di kontrakan. Sedangkan D, istri P sedang dirawat di rumah sakit akibat mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Saat ini kondisi D sudah membaik.

P sendiri berupaya bunuh diri usai menghabisi nyawa anaknya. Tapi P kemudian diselamatkan dalam kondisi lemas di kamar mandi. P dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan. Saat ini kondisinya sudah membaik.

Motif pembunuhan ini belum diketahui. Polisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap P dalam waktu dekat. “Dalam waktu dekat kami akan lakukan kegiatan pemeriksaan tes kejiwaan terhadap pelaku P untuk mengetahui sejauh mana peran dan motif yang pelaku lakukan terhadap tindak pidana pembunuhan yang terjadi di Kebagusan,” ungkapnya. Polisi bekerja sama dengan pihak lain dalam menguak kasus ini. Antara lain UPT P3A dan Kementerian Perlindungan Anak. “Kami tekankan kami bekerja tidak sendiri, kami gandeng stakeholder yang ada, dalam hal ini UPT P3A bahkan dari Kementerian Perlindungan dan Anak. Kami senantiasa berkolaborasi, kami didukung psikiater dan ahli dalam hal ini kedokteran forensik,” ujarnya.

Diketahui bahwa P menghabisi nyawa anaknya secara bergantian. Pertama kali yang dibunuh adalah anak yang paling kecil yaitu AS, berikutnya AR kemudian SP dan terakhir VA.